Cara Ikut Free Walking Tour di Madrid Spanyol
Free Walking Tour mungkin belum begitu populer bagi orang Indonesia. Sejauh ini, saya belum pernah melihat atau menemukannya di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan Jakarta sekalipun. Tetapi di Eropa, Free Walking Tour sudah populer dan menjamur di kota-kota wisata seperti Madrid, Paris, Roma, Berlin, London, hingga Kopenhagen. Pesertanya tidak pernah sepi.
Saya pertama kali mengethau Free Walking Tour dari cerita teman yang pernah jalan-jalan di Kopenhagen, Denmark. Dari ceritanya, saya penasaran untuk mencobanya. Meski saya tidak pernah suka untuk mengikuti tour yang diatur begitu. Karena rasanya merenggut kebebasan saya. Untuk sekadar pengalaman saya berniat untuk mencobanya.
Ketika traveling ke Madrid, Spanyol, teman yang saya tumpangi apartemennya menyarankan ikut Free Walking Tour ini. Ia menyarankan karena saya cuma tiga hari di Madrid sebelum ke Barcelona. Katanya, setelah ikut Free Walking Tour ini, kamu bisa menjelajahi objek wisata Madrid lainnya. Saya langsung setuju.
Untuk bisa ikut Free Walking Tour, harus resevrasi atau booking sebelumnya. Teman saya membuka website Madrid a Pie. Websitenya ternyata berbahasa Spanyol. Reservasi bisa langsung melalui website itu atau paling simpel reservasi lewat SMA atau Whatsapp di +34655918507. Saya reservasi lewat Whatsapp.
Ketika melakukan reservasi, saya hanya menyebutkan nama dan menyampaikan akan ikut Free Walking Tour tanggal sekian. Hanya beberapa saat, saya langsung mendapat jawaban. Kemudian dikirimkan bukti booking saya sudah diterima. Simpel banget. Mereka juga menginformasikan lokasi meeting point di Plaza Mayor. Tepat di depan Tourist Information Office dan House of the Bakery Plaza Mayor.
Di lokasi meeting point yang disebutkan akan ada tour guide membawa payung berwarna putih bertuliskan Free Tour. Mereka juga mengingatkan saya untuk datang lebih awal dari jadwal mulai tour. Ada beberapa pilihan waktu tour. Paling pagi dimulai pukul 11.00 waktu setempat. Agak siang karena musim awal dingin. Semua aktivitas dimulai agak lambat.
Keesokan harinya, saya berangkat pukul 10 dari apartemen. Karena belum begitu tahu suasana Madrid, perjalanan ke Plaza Mayor agak tersendat. Mana saya belum tau persis lokasi Plaza Mayor. Begitu keluar dari metro dan naik ke permukaan tanah, saya langsung bertanya orang lokal. Dia menunjukkan arah Plaza Mayor dan saya berlair kencang karena sudah lewat pukul 11.00.
Saat tiba di Plaza Mayor, ada banyak orang membawa payung. Selain payung berwarna putih, ada yang membawa payung kuning. Untung sebelumnya diberitahu meeting point di depan Tourist Information. Di situ berdiri seorang cewek, saya memberitahu kalau saya peserta tour. Dia bertanya, apa saya ikut guide yang berbahasa Inggris atau Spanyol. Saya katakan bahasa Inggris.
Dia menunjukkan tour guide yang berpayung putih. Bersama guide, sudah berkumpul semua peserta. Saya yang paling terakhir bergabung. Masing-masing diminta memperkenalkan diri. Saya satu-satunya dari Asia. Setelah sesi perkenalan, si gude, mahasiswa yang berambut keriting, menceritakan tentang Plaza Mayor. Dari sini lah tour di mulai.
Free Walking Tour ini ada beberapa pilihan tema. Jadi kalau mau ikut, bisa disesuaikan minat. Cocok banget buat yang suka sejarah, arsitektur, dan peradaban. Karena objek wisata yang dikunjungi adalah tempat-tempat bersejarah, arsitekturnya mengagumkan, dan menunjukkan peradaban Spanyol. Tour rata-rata berlangsung dua jam.
Pilihan pertama dan utama, Basic Madrid. Tour ini cocok buat yang ingin tahu sejarah Madrid dan ingin melihat objek wisata yang masuk kategori must visit. Lewat tour ini, kamu sudah melihat semua objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan di Madrid hanya dalam tempo dua jam. Saya mengikuti tour Basic Madrid ini dan sudah diceritakan di sini.
Basic Madrid
Rutenya dari Plaza Mayor, kemudian jalan kaki ke restoran paling tua di dunia, Sobrino de Botin. Restoran ini tercatat dalam Guinness World Record sebagai restoran tertua di dunia yang masih beroperasi. Dibuka sejak tahun 1725. Selanjutnya ke Mercado de San Miguel, pasar dengan arsitektur unik di Madrid. Di sinilah tempat untuk bisa mencicipi makanan-makanan khas Spanyol.
Berikutnya, Carboneras Convent of Corpus Christi dan Calle del Codo yang dikenal sebagai jalan tersempit di Madrid. Dari Calle del Codo, langkah dilanjutkan ke Plaza de la Villa. Di plaza ini ada tiga bangunan bersejarah dengan tiga gaya arsitektur berbeda. Kemudian di Calle Mayor akan ditunjukan balkon dimana Raja Alfonso XIII pernah diserang. Objek wisata beriktunya adalah Almudena Cathedral. Katedral yang bersebelahan dengan Royal Palace.
Di depan Royal Palace, peserta tour berhenti cukup lama karena area ini ada juga Plaza de Oriente, dan Palace of the Opera. Royal Palace adalah istana Raja Spanyol. Menghadap ke Plaza de Oriente. Palace of the Opera juga menghadap ke Plaza de Oriente yang cantik. Setelah berfoto, langkah kaki dilanjutkan melewati Calle Arenal, menuju Puerta del Sol. Tour pun berakhir samping the Bear and Madroño. Patung Beruang yang merupakan simbol Madrid dan titik nol Madrid.
Myths and Legends
Seperti temanya, tour ini membawa ke tempat-tempat yang penuh mitos dan legenda. Dimulai dari Plaza Mayor yang penuh cerita dan legenda, tour dilanjutkan ke legenda Madrid berikutnya dengan mengunjungi jalan utama Madrid tempo dulu. Kemudian singgah di Plaza de la Villa dan Plaza de Ramales. Tour guide juga akan bercerita tentang Casa del Pastor dan sejumlah mitos serta legenda lewat petualangan selama satu setengah jam.
The Madrid of the Austrias
Tour ini membawa ke tempat-tempat yang penuh cerita dan sejarah tentang Dinasti Habsburg Spanyol. Tentang kedatangan ke mereka ke Spanyol dan pewaris-pewarisnya. Cerita tentang keluarga yang penuh intrik, hubungan inses, hingga perang. Tour dimulai dari mulai dari Plaza Mayor dan peserta tour dibawa mengunjungi tempat-tempat paling ikonik di Villa dan Corte, Calle Cuchilleros dan tempat-tempat tanpa akhir yang penuh dengan sejarah, anekdot, dan keingintahuan.
Selain tiga itinerari dan rute ini, ada sembilan pilihan itinerari lainnya. Pokoknya kalau mau ikut tour ini, siap-siap kakinya pegal karena sesuai namanya free walking tour. Tapi ‘free’ ini tidak benar-benar gratis. Saat tour berakhir, peserta tour memberikan tips kepada guide. Sesuka hati dan kepuasan yang kamu dapatkan. Ada yang memberi 20 Euro, 10 Euro. Rata-rata memberi 20 Euro. Yang memberi 10 Euro itu adalah SAYA!
(507)
Enak ya dapat tour gratis gini di eropa yang terkenal apa-apanya mahal. Apalagi daftarnya juga nggak pake ribet. Saya ikut free tour gini di Malaysia, melihat jejak-jejak sejarah Kuala Lumpur yang masih ada sampai sekarang
Oh ada juga toh di Malaysia. Kalo di Eropa usah banyak yang tour kayak gini!
kalau free mau diatur atau gak enak yak haha
Haha, gak enak. Malu kalo free gitu aja. Apalagi mereka udah berupaya banget beri kita wawasan dan pengetahuan!
Capek banget ikut-ikutan gini, mana mereka jalannya cepet-cepet banget lagi.
Biasanya aku menghilangkan diri ditengah-tengah tour. Hahhahah
Kalau yang aku ikuti di Madrid tuh jalannya santai aja. Soalnya jarak tempat-tempat yang dikunjungi berdekatan gitu!
wah seru banget ya….. mudahan aku bisa merasakan sensasi jalan-jalan gratis seperti bro satu ini
Haha, itu gak sepenuhnya gratis. Tetap haru beri tips ke tour guide. Bayangkan orang-orang beri 20 euro!
ada saja yang menarik untuk diceritakan dari pengalama perjalanan terima kasih bang saya jadi lebih tahu
Wah makin tahu ya. Untung gak makin tempe. LOl
By the way, thank you!
Kayaknya kalo di Jakarta, misalnya di kawasan Kota Tua dibikin free walking tour begini seru juga yaa..
Iya menarik juga, tapi targetnya turis asing dan orang-orang yang dari luar Jakarta atau Pulau Jawa 🙂
Mau dong free walking tour gitu…. Keren ah abang ini, udah kemana-mana travellingnya.. Aku yang membaca jadi berasa ikutan jalan2, jadi tau cerita2 travelling ke negara2 nan jauh di sana… Tks bang…
Yup, yang penting siap pegal kakinya! Ya alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk melihat belahan dunia lainnya dan belajar 🙂
Kalau di Melaka tiap hari Sabtu jam 930 di depan Tourism central dekat gereja merah
Wah ada juga toh di Melaka. Tapi emang pas juga tuh buat di kawasan kota tuanya!