Jalan Kaki di Barcelona yang Kosmopolitan
Barcelona, kota di Spanyol yang sangat kosmoplitan. Banyak bangunannya yang modern, diselingi bangunan lama mahakarya arsitek dunia yang menarik disusuri. Kemudian diperindah dengan alun-alunnya yang rimbun nan indah.
Tiga anak kecil berlari-lari riang di Placa de Catalunya. Mereka mengejar merpati yang jumlahnya lebih banyak dari manusia. Saat mendekat dan merpati malah terbang, mereka tertawa. Lalu mengejar burung merpati lainnya. Sementara ibunya duduk mengamati di kursi panjang yang berpayung pohon yang rimbun.
Tak hanya tiga anak kecil itu yang bermain dan menikmati kumpulan merpati di Placa de Catalunya atau Plaza de Cataluña dalam bahasa Spanyol. Ada puluhan turis dan warga lokal menikmati suasananya. Placa de Catalunya adalah alun-alun di jantung kota Barcelona. Tempat bertemunya pusat kota dengan bangunannya yang kosmopolitan, kota tua, dan bangunan dari Abad 19.
Juga tempat bertemunya jalan utama dan penting di Barcelona. Yakni Passeig de Gràcia, Rambla de Catalunya, La Rambla atau Portal de l’Àngel, Ronda de Sant Pere, Carrer de Vergara atau Carrer de Pelai. Carrer dalam bahasa Katalan berarti jalan atau street dalam bahasa Inggris. Barcelona, meski masuk negara Spanyol, penduduknya memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Katalan. Jadi nama-nama tempat dan nama jalan menggunakan bahasa Katalan.
Placa de Catalunya yang seluas lima hektar dikenal dengan patung ekuastrian bergaya neoklasik dan dua air mancur. Air mancur ini adalah karya Antoni Gaudi, seorang arsitek Catalunya dari Reus, Spanyol, yang menjadi tokoh utama Modernisme Catalunya. Secuil dari banyak karya Gaudi yang menghiasi wajah Barcelona. Monumen air mancur untuk Plaça Catalunya itu dirancang Gaudi saat masih kuliah dan dibangun tahun 1877.
Tak jauh dari Placa de Catalunya, banyak bangunan-bangunan mahakarya arsitek Katalan dan Spanyol yang memperindah Barcelona. Bangunan-bangunan monumental yang kemudian menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Menyebar di beberapa distrik. Kawasan atau distrik di Barcelona dibagi beberapa bagian berdasarkan wajahnya.
Semuanya berhulu di Placa de Catalunya. Dimulai dari La Rambla, pusat kota yang paling terkenal dan ramai, kemudian Barri Gotic, kawasan kota tua dari zaman Gotik, dan La Libera yang dulunya kawasan industri tekstil. Kemudian kawasan Bukit Montjuic, daerah perbukitan yang menghadap ke pelabuhan Barcelona, dan diujungnya, tentu saja kawasan Pelabuhan atau waterfront. Terakhir, kawasan L Eixample dan Garcia.
Hanya selangkah dari Placa de Catalunya, kaki sudah menginjak kawasan La Rambla. Sebab La Rambla memang bermula dari Placa de Catalunya dan berujung di kawasan pelabuhan. Sepanjang kawasan ini, berderet-deret toko dan butik yang menjual produk fashion ternama dari Spanyol seperti Zara, Mango, dan Bershka. Banyak restauran, hotel, dan pasar.
Bangunan-bangunan itu seolah menjadi dinding benteng bagi La Rambla. Di tengah-tengahnya pedestrian yang lebar. Lebih lebar dari dua jalan yang mengapitnya. Jalan itu hanya pas untuk satu kendaraan. Sejak matahari muncul, kawasan ini sudah ramai. Di pedestrian yang dipayungi pohon yang rimbun, pejalan kaki menyemut. Bahkan pada malam hari semakin ramai dan padat. Warga setempat dan turis bercampur baur.
Saya beberapa kali datang hanya untuk melihat orang yang ramai lalu lalang. Atau singgah sebentar membeli souvenir di toko kaki lima yang banyak di sepanjang pedestrian. Mungkin karena ramainya, polisi ada di mana-mana. Mereka berpatroli dua atau tiga orang sekaligus.
Di ujung La Rambla, ada Mirador de Colom. Monumen yang dibangun untuk menandai tempat Christopher Colombus berdiri saat tiba dan penjelajahannya di Amerika. Tetapi saya tak sampai ke ujung La Rambla meski sudah terlihat dari jauh. Saya belok ke kiri mengikuti rekomendasi Isaac, teman yang berasal dari Sant Pere de Ribes tetapi menetap di Barcelona.
“Dari La Rambla, jangan belok ke kanan karena itu kawasan berbahaya (rawan kejahatan). Belok lah ke kiri, kamu akan menemukan banyak situs bersejarah,” katanya sebelum saya jalan-jalan.
Hanya sepelemparan batu dari La Rambla, saya menemukan La Libera yang trendi. Kawasan yang dulunya area industri tekstil dan menjelma menjadi pusat butik, restauran, kafe, dan museum. Sepanjang jalan sangat nyaman dilalui karena tidak ada kendaraan lalu lalang. Di kawasan ini saya menemukan official store Barcelona FC. Juga Museum Picasso. Museum yang memamerkan karya pelukis dunia dari Spanyol pada awalnya karirnya.
Di kawasan ini ada pula satu dari sembilan situs warisan dunia UNESCO di Barcelona, Palau de la Musica Catalana. Tempat pertunjukan musik bergaya art nouveau ini dibangun tahun 1905-1908 oleh arsitek Lluis Domenech i Montaner. Bangunan ini disebut-sebut bangunan art nouveau paling indah di Barcelona.
Berbeda dengan Basilica de Santa Maria del Mar atau Katedral La Libera yang bergaya Gotik-Katalan. Katedral La Libera adalah satu-satunya gereja bergaya Gotik-Katalan yang masih bertahan hingga kini. Bangunannya didesain Berenguer de Montagut. Dibangun selama 55 tahun sejak 1329.
Menjelajahi tempat demi tempat ini seolah membawa masuk ke lorong waktu. Dari bangunan-bangunan modern di kawasan yang kosmopolitan dan trendi, berubah ke wajah Barcelona pada masa lampau. Wajah itu bisa ditemukan di Kawasan Barri Gotic atau Gothic Quarter yang merupakan kawasan Gotik.
Di sini sisa-sisa peninggalan bangsa Romawi masih berdiri dan bisa disaksikan hingga kini. Saya mengunjungi kawasan Gotik setelah berjalan kaki dari Placa de Catalunya dan melewati La Rambla selama 10 menit. Jalannya sangat nyaman karena tidak ada kendaraan yang lewat. Hanya pejalan kaki saja.
Di kawasan ini ada Katedral Barcelona yang dibangun di atas gereja zaman Romawi. Dalam bahasa Katalan, Katedral Barcelona disebut Chatedral de la Santa Creu l Santa Eulalia. Gaya bangunannya perpaduan berbagai budaya yang pernah menguasai Barcelona. Tak mengherankan karena dibangun selama enam abad. Ada bagian yang dibangun sejak tahun 1298. Sementara bangunan utama dan menaranya diselesaikan pada tahun 1890.
Di sebelah katedral itu, ada Muse d’Historia de la Ciutat yang menampilkan peninggalan-peninggalan zaman Romawi. Kunjungan ke museum ini semakin lengkap karena di dekatnya masih berdiri pilar-pilar peninggalan dari kuil Romawi Augustus. Ada juga dinding dan saluran air zaman Romawi, dinding dan pintu masuk ke Barcelona pada zaman dahulu.
Seperti di kota-kota besar di Eropa pada umumnya, plaza atau alun-alun di Barcelona bertebaran di mana-mana. Bahkan di kawasan Gotik yang sudah ada sejak berabad-abad yang lampau. Di kawasan Gotik ini ada Placa del Rei. Alun-alun dari zaman Gotik ini mencerminkan kejayaan Barcelona zaman dulu atau biasa disebut Barcino.
Dari Barri Gotic, wajah lain Barcelona ditemukan di sebelah Placa de Catalunya. Yaitu di distrik L Eixample dan distrik Gracia. Kalau dalam peta, posisi Placa de Catalunya berada di antara Barri Gotic dan L Eixample. Jadi dari Barri Gotic ke L Eixample harus melalui Placa de Catalunya.
Di dua distrik inilah karya-karya monumental Antoni Gaudi menghiasi dan memperindah wajah Barcelona. Ia adalah arsitek berlanggam modernista. Sejumlah mahakarya Gaudi, arsitek Barcelona, Katalan, dan dunia yang paling terkenal, masuk situs warisan budaya dunia karena desainnya yang tak biasa.
Di Passeig de Gracia, ada Casa Battlo dan di sudut Carrer Provenca ada Casa Mila. Casa Battlo bentuk dan desainnya sangat unik. Dibangun tahun 1904 hingga 1906 dengan menggunakan teknik trecandis. Potongan-potongan keramik disatukan untuk menghiasi fasadnya hingga menciptakan wajah yang penuh warna dan spektakuler. Atapnya berbentuk naga yang ditusuk pedang.
Seperti Casa Battlo, Casa Mila juga berlokasi di Passeig de Gardia, jalan besar utama kota pada masa Gaudi. La Pedrera, nama lain dari Casa Mila dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari konsep arsitektur Antoni Gaudi. Dibangun pada tahun 1906 dan baru selesai 1912. Fasad bangunannya terlihat seperti batu bergelombang. Sementara atapnya berbentuk cerobong asap yang surealis. Karya Gaudi ini juga masuk situs warisan dunia.
Namun mahakarya Gaudi yang paling monumental dan menjadi ikon Barcelona adalah Sagrada Familia. Karya Gaudi ini paling terkenal dan dibanjiri wisatawan setiap harinya. Letaknya di Carrer de Mallorca. Saya mengunjunginya dua kali.
Dari jauh menara Sagrada Familia bisa terlihat, bahkan dari Casa Mila. Dibangun mulai tahun 1882 dan hingga kini belum selesai. Pada awal pembangunannya, Gaudi memang merencanakan tiga fasad dengan masing-masing empat menara. Kemudian ada satu menara untuk Yesus, satu menara Bunda Maria, dan empat menara Evangelista. Jadi totalnya 18 menara. Tiap fasad memiliki makna tersendiri. Fasad sebelah timur melambangkan kelahiran Yesus, fasad barat melambangkan Passion, dan terakhir fasad glory.
Saat saya berkunjung ke sana pengerjaan masih dilakukan pada fasad glory. Pembangunannya diperkirakan baru rampung tahun 2030. Inilah fasad paling besar dan monumental. Meski Sagrada Familia disebut mahakarya Gaudi, sesungguhnya Gaudi hanya membangun pada bagian fasad kelahiran Yesus dan ruang bawah tanah. Fasad ini terlihat berbeda dari dua fasad terbaru. Bukan bentuknya tetapi warnanya yang tampak lebih kusam karena paling lama. Karya Gaudi ini telah dinyatakan sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Karya Gaudi lainnya adalah Park Guell dan dibangun antara tahun 1900 dan 1914. Awalnya dibangun sebagai komplek perumahan berkonsep kota taman bagi orang kaya Barcelona. Namun gagal. Hanya terbangun dua rumah, salah satunya rumah rumah Gaudi. Akhirnya taman indah ini dibuka secara resmi untuk masyarakat umum pertama kalinya pada tahun 1926.
Park Guell merupakan kombinasi menarik antara bangunan-bangunan, furnitur perkotaan dan alam itu sendiri. Begitu memasuki taman ini, akan tampak seri bangunan dengan desain dinamis. Seperti teknik yang digunakan pada pembangunan Casa Battlo, kebanyakan bangunan di taman ini dibangun dengan teknik trencadis. Yaitu mengkombinasi potongan-potongan keramik tak beraturan. Pada tahun 1984 Park Guell dideklarasikan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Berkat sentuhan tangan Antoni Gaudi, Kota Barcelona menjadi lebih berwarna. Mencolok di antara bangunan-bangunan kosmopolitan.***
(992)
Related Posts
Jalan-Jalan di Dresden, Kota Tercantik di Jerman
Bertandang ke Rumah Mozart di Vienna
Perjalanan ke Eropa; Brussel, Ya Manneken Pis!
About Author
ahmadi
Penggemar traveling, backpacking, senang belajar budaya, sejarah, geoografi dan peradaban. Lahir dan tumbuh di desa kecil yang indah, lalu menyelesaikan pendidikan di Kota Makassar. Kini menetap di Batam, Kepulauan Riau.
6 Comments
Add a Comment
Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
bangunnya unik-unik mantap nih.
Iya unik-unik karena dibangun arsitek dunia.
Sagrada Familia keren bgt ya, kayak bangunan dari dunia lain
Iya banget. Saya sampe dua kali datang cuma liatin doang 🙂
Untuk solo travelers lebih baik menginap dimana Di Barcelona?
Kalau solo traveling bisa cari penginapan di kawasan La Rambla atau di Eixample. Ini kawasan pusat kota dan turis di Barcelona. Tetapi di La Rambla harus perhatikan jangan sampai masuk ke kawasan yang agak rawan.