Menikmati Keindahan Danau Toba dari Taman Simalem Resort

Danau Toba
Pemandangan Danau Toba

Siapa yang tak mengenal keindahan Danau Toba di Sumatera Utara. Salah satu danau tekto-vulkanik yang terdalam di dunia dan terluas di Indonesia. Keindahannya menarik wisatawan dari mancanegara. Saya pun demikian. Selalu memimpikan mengunjunginya. Dan kesempatan itu datang kala Daihatsu menggelar Xenia Fun Driving di Sumatera Utara. Tujuannya Danau Toba. Jadi kesempatan itu tak saya sia-siakan dan langsung mengiyakan ketika diajak.

Danau Toba dapat dinikmati dari berbagai sisi dan lokasi. Daihatsu mengajak kami menikmatinya dari Taman Simalem Resort di Sidikalang. Taman Simalem Resort adalah salah satu ekowisata yang terletak di perbukitan barat laut Danau Toba. Taman Simalem Resort yang terletak di Jalan Raya Merek-Sidikalang Km 9, dapat dijangkau dengan perjalanan darat selama 3-4 jam dari Kota Medan. Lokasi paling dekat untuk menikmati Danau Toba dari Medan.

Berangkat ke Danau Toba dengan Xenia.
Berangkat ke Danau Toba dengan Xenia.
Pilih-pilih jagung.
Pilih-pilih jagung.

Sekitar pukul 10.00, rombongan yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia, berangkat dari Medan. Mobil tidak terlalu dipacu karena tujuannya memang fun driving. Jadi sembari menjajal mobil Xenia, juga menikmati keindahan alam Sumatera Utara. Tengah hari, kami istirahat sekaligus makan siang. Lalu melanjutkan perjalanan lagi. Perjalanan berikutnya agak berat karena jalanan sudah mendaki dan berkelok-kelok. Semakin jauh, medan semakin berat, tetapi panorama semakin indah dari ketinggian. Suhu juga mulai agak dingin. Kami lalu singgah lagi menikmati jagung rebus dan minuman hangat di Kabanjahe. Mengisi kembali energi yang sempat terkuras karena medan yang agak berat.

Merembang petang, kami akhirnya sampai di kawasan Taman Simalem Resort. Kawasan ekowisata Taman Simalem Resort berada dalam kawasan seluas 206 hektar. Terletak pada ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut. Kawasan wisata ini menggabungkan konsep agrowisata dan ekowisata di dalam satu kawasan terpadu. Luasnya lebih dari 25 hektar.

Setelah melewati gerbang, di sepanjang jalan yang dilalui kami menikmati pemandangan hutan yang asri dengan vegetasi pohon pinus. Kanan kiri jalan ditumbuhi pula kayu manis (cinamon) yang terawat rapi. Menambah keasrian kawasan ini. Tidak lama, kami sampai di gapura utama Taman Simalem Resort. Di sisi kanan gapura terdapat gedung resepsion dan pusat informasi. Tetapi kami yang berombongan tidak perlu singgah untuk melapor.

Danau Toba
Danau Toba dilihat dari One Tree Hill.
Pemandangan Danau Toba menjelang petang.
Pemandangan Danau Toba menjelang petang.

Mobil-mobil yang beriringan menuju ke bukit yang disebut dengan One Tree Hill. Jalan ke bukit ini agak sempit dan aspalnya yang mulai terkelupas. Kenapa bukit itu disebut One Tree Hill? Pertanyaan itu terjawab ketika sampai. Di bukit itu ada satu-satunya pohon yang berdiri. Dari One Tree Hill ini pemandangan Danau Toba tersaji. Sayangnya cuaca kurang mendukung apalagi malam hampir datang sehingga mengurangi keindahan Danau Toba yang kami lihat. Tetapi tak mengurangi keriangan dan acara foto-foto. Yah, ke Danau Toba acara foto-foto hukumnya wajib!

Setelah berfoto dan matahari sudah tenggelam, kami menuju penginapan. Kami menginap di Tongging Hotel di dalam kawasan Taman Simalem Resort. Simalem dalam bahasa Batak Karo berarti sejuk dan nyaman. Sangat sesuai dengan alamnya. Panorama di Taman Simalem Resort sangat indah dan berhawa sejuk. Sementara Tongging Hotel memiliki view yang bagus ke Danau Toba. Di Tongging Hotel, kami mendapat kamar Superior. Tarif kamarnya, published rate: Rp2,5 juta dan internet rate: Rp 2.375.000 nett.

Kamarnya bernuansa alam dengan sentuhan tradisional. Lantainya menggunakan kayu parkit dan tempat tidurnya diberi kain seperti ulos. Kamar yang saya tempati menghadap ke Danau Toba. Ada terasnya jadi saya bisa menikmati keindahan Danau Toba di teras ini. Begitu pula restorannya memiliki view Danau Toba, jadi sembari makan malam kami mengarahkan pandangan ke danau vulkanik ini.

Karena dijanjikan bakal dibawa kembali ke One Tree Hill untuk menyambut sunrise keesokan harinya, buru-buru saya istirahat supaya bisa bangun pagi. Usai acara makan malam dan ‘teman-teman’nya, saya pun kembali ke kamar dan tidur. Sebelumnya, alarm telah saya aktifkan. Pukul 05:15 alarm berdering. Saya terbangun dan mengajak teman sekamar untuk segera bersiap-siap menyambut matahari pagi.

Menanti mentari pagi
Menanti mentari pagi.
Danau Toba
Matahari pagi muncul malu-malu.
Mentari
Mentari muncul dibalik awan.

Kami yang pertama datang di tempat penjemputan. Sekitar 15 menit menunggu, teman-teman lainnya tidak satupun yang muncul. Sementara sunrise sudah tidak bisa ditahan. Akhirnya hanya kami berdua saja yang diantar dengan mobil yang mirip mobil patroli Satpol PP. Kami tiba pada waktu yang tepat. Matahari mulai menampakkan dirinya saat kami mengeluarkan kamera. Selain kami, ternyata beberapa pengunjung lainnya datang menyambut kemunculan matahari.

Setengah jam mengabadikan kemunculan matahari, kami kembali ke hotel. Mandi, packing, dan sarapan. Kami hanya semalam saja di Simalem Resort, tetapi ‘acara’ menikmati Danau Toba berlanjut. Kami lebih dekat ke Danau Toba. Dari Taman Simalem Resort, rombongan menuju Air Terjun Sipiso-piso. Kami hanya melihat air terjun itu dari ketinggian. Sebab anak tangganya curam dan banyak untuk menuju ke bawah.

Tempat ini adalah spot terbaik untuk menyaksikan Air Terjun Sipiso-Piso sekaligus keindahan Danau Toba. Ada gazebo untuk duduk menyelami keindahan panorama yang tersaji. Ramai pula pedagang souvenir dan camilan di tempat ini. Sambil duduk-duduk santai memanjakan mata, mulut pun turut dimanjakan. Tetapi kami tak lama di sini karena Danau Toba terus memanggil-manggil untuk didatangi. Dinikmati lebih dekat dan lebih intim.

Air terjun sipiso-piso.
Air terjun sipiso-piso.
Danau Toba dilihat dari spot air terjun sipiso-piso
Danau Toba dilihat dari spot air terjun sipiso-piso

Rombongan kami lalu berangkat lagi menuju desa yang berada di pinggitan danau Toba. Tujuan kami, rumah makan yang berada di pinggir Danau sepanjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer ini. Berada di rumah makan yang sebagian kakinya tenggelam dalam air, benar-benar membuat intim dengan Danau Toba. Sembari menyuruput minuman dan makanan ringan, pandangan disapukan pada panorama indah di depan mata. Saya menyempatkan pula menyeberang ke keramba ikan yang agak jauh ke tengah. Lalu menikmati keindahan yang tiada tara. Keelokan yang nyaris membuat saya tak mau pulang. Tapi teringat ini hanya persinggahan, saya dan teman-teman pun meninggalkan Danau Toba dan kembali ke Medan.(*)

 

Danau Toba.
Danau Toba.
Intim dengan Danau Toba.
Intim dengan Danau Toba.
Danau Toba yang dijejali keramba ikan.
Danau Toba yang dijejali keramba ikan.

(663)

14 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.