Membangkitkan Kenangan Buka Puasa di D’Merlion Hotel
Setiap tahunnya, hotel-hotel di Batam menawarkan paket berbuka puasa. Mulai hotel berbintang dua hingga hotel bintang empat. Namun kebanyakan hotel-hotel ini berada di pusat kota seperti Batam Centre dan Nagoya. Seolah tak mau kalah, hotel-hotel yang berada di pinggiran kota juga menawarkan hal serupa. Salah satunya, hotel berbintang tiga di kawasan Batuaji, D’Merlion Hotel.
Ketika mendapat kabar akan diundang berbuka puasa bersama, rasanya excited. Penasaran. Sebab baru kali ini akan berbuka puasa di daerah yang agak jauh, Batuaji. Kawasan yang dikelilingi kawasan industri dan perumahan ini terbilang jauh dari Batam Centre dan Nagoya. Saking jauhnya, untuk ukuran Batam, teman-teman sering berujar, ‘kalau ke Batuaji kudu siapin passport, harus lewatin imigrasi’. Jadi harus siap-siap. Kalau acara pukul 18.00, ya harus berangkat paling tidak satu jam sebelumnya.
Tetapi ini tak menyurutkan kegembiraan kami untuk kumpul-kumpul sembari buka puasa. Tibalah pada hari yang ditunggu-tunggu, Sabtu, 11 Juni. Namun langit seolah tak mendukung. Sejak pagi mendung dan terkadang hujan. Malah sore hari, hujan turun perkepanjangan. Tadinya rencana mau mengendarai motor ke sana. Apadaya, melihat cuaca yang bermuram durja, kami pun janjian menumpang taksi saja. Eh, ujung-ujungnya malah naik angkot yang tak pasti waktu sampainya.
Sekitar pukul 17.00, kami sudah menumpang angkot tujuan Tanjunguncang dari Kepri Mall. Perjalanan ke D’Merlion Hotel ditempuh sekitar satu jam. Jadi ketika tiba di hotel Komplek Merlion Square, Jalan Marina, Batuaji, itu sudah menjelang waktu berbuka puasa. Kami dijemput Sony Tan, Account Manager D’Merlion Hotel. Di pintu masuk hotel kami disambut manajemen hotel. Di lobi yang disulap jadi tempat berbuka puasa, teman-teman Blogger Kepri sudah hadir. Acara buka puasa seolah menjadi milik kami. Pasalnya, kami yang mendominasi. Mereka tiba lebih cepat karena rumahnya memang di kawasan Batuaji. Beda dengan kami yang tinggal di pusat kota. Lol
Lobi yang sudah disulap itu dihiasi gerbang dan beduk. Meja-meja untuk menyajikan makanan pembuka diletakkan di pintu masuk. Merapat pada pilar. Di atasnya tersaji takjil seperti kue-kue, korma, lopis, getas, kue koci, pisang goreng, rondo royal yang berbentuk bola-bola. Buah-buah segar yang sudah dipotong-potong. Lalu kolak campur dan es kelapa. Di sebelahnya ada minuman hangat dan minuman dingin.
Di meja main course, ada tahu goreng, sayur gulai nangka, pindang patin masak asem pedas, gepuk daging sambal ijo, dan sambal sebagai pelengkap. Di sebelahnya ada stall khusus soto Bandung dan Soto ayam Mahakam. Sebelum memindahkan makanan-makan itu ke piring, kami sibuk duluan memotretnya satu per satu. Foto-foto itu bukan untuk sekadar pamer nantinya di facebook. Tetapi untuk menghiasi blog kami. Apa jadinya kalau tulisan blog tanpa dilengkapi foto?
Setelah ritual memotret usai, barulah makanan kami pindahkan ke piring. Satu per satu diambil lalu diletakkan di meja. Lopisnya menarik buat saya karena mengingatkan kenangan masa kecil. Dulu, lopis seolah hidangan buka puasa yang wajib dalam keluarga kami. Nenek saya ahlinya membuat lopis yang bentuknya seperti pipa seukuran lengan. Dibungkus daun pisang. Kala hendak dihidangkan lopis dipotong-potong menggunakan benang. Ditaburi parutan kelapa lalu disiram cairan gula. Yummy!
Meski lopis yang disajikan D’Merlion bentuknya tidak seperti yang dibuat nenek saya, setidaknya rasanya. Selain lopis, saya juga mengambil es kelapa, kolak dan kue-kue. Saya letakkan sedemikian rupa di meja supaya enak dipandang dan enak difoto. Saat waktunya berbuka puasa, saya meraih mangkok berisi lopis lebih dulu. Rasanya tak kalah dengan buatan nenek saya. Gulanya tidak terlalu encer dan tidak terlalu manis. Pas di lidah saya. Teman-teman lainnya pun memuji.
Karena saya tak biasa langsung makan-makanan berat saat puasa, saya salat dan istirahat sejenak. Setelah jeda itu, saya menghampiri stall soto Bandung dan soto ayam Mahakam. Dari aromanya yang menyeruak terbawa angin, sepertinya sedap. Saya memilih soto ayam Mahakam. Sebab belum pernah mencicipi sebelumnya. Jadi ingin menuntaskan rasa penasaran gegara aromanya yang menggoda. Untuk menu utama, saya hanya mengambil sedikit nasi, ikan pindang patin, gulai nangka, dan gepuk daging sambel ijo.
Menu-menu Nusantara yang disajikan D’Merlion kelihatannya sederhana saja. Tetapi begitu dirasa, tak kalah dengan sajian hotel-hotel di Nagoya dan Batam Centre. Dari keseluruhan menu utama, gepuk daging sambel ijo paling juara. Dagingnya empuk dan rasanya maknyus. Kemudian pindang patinnya segar dan tak beraroma tanah seperti kebanyakan masakan pindang patin. Sotonya, ya standar hotel. Hanya isinya saja yang agak kurang. Apa yang kami rasakan, kami sampaikan ke General Manager D’Merlion Hotel, Didit Iskandar, usai berbuka puasa.
Oh ya, mungkin belum banyak yang mengetahui D’Merlion Hotel. Dikutip dari websitenya, D’Merlion ini hotel berbintang tiga. Jumlah kamarnya 108, termasuk super deluxe. Untuk lebih lengkapnya, baca kutipan di bawah!
“D’Merlion Hotel located in the middle between the industrial area of Tanjung Uncang, Batuaji and Sekupang. We are 3 star hotel that offers comfort and service that will meet your accommodation needs. With 54 Standard Rooms, 39 Superior Rooms, 14 Deluxe Rooms and 1 Super Deluxe, we believe can accomodate your needs for activity in those area. Our meeting room can cater up to 150 people and D’Merlion Restaurant can cater up to 120 people. At D’Merlion Lounge, you can relax and having meet and greet with your colleague or friend”.
EMAIL: reservation@Dmerlionhotel.com
PHONE:+62 778 7412888
FAX:+62 778 7412999
ADDRESS:Jl Marina Komplek Merlion Square Blok A03-B11, Batuaji-Batam
(247)
Hahaha.. emang Batuaji segitu jauhnya ya 😀 Sebagai pemegang pasport Batuaji, aku merasa terharu.. huahahaha…
Btw dulu di Surabaya ada penjual lupis langganan yang kalo motong lupis pake benang.. Baca tulisan bang Uma ini aku jadi inget lagi… 🙂
Dulu sih gak kerasa karena wilayah kerja saya di sana, tapi sekarang jarang banget ke sana, jadi ya rasanya kayak ke Singapura 🙂
Salut juga dengan D’Merlion Hotel..meski bangunannya tak semegah hotel2 berbintang lainnya, namun keramahan staff dan kwalitas rasa makanan yang mereka sediakan tak kalah rasanya dengan hotel berbintang 5. Sangat berkesan 🙂
Iya, saya terkesan juga 🙂
Looks so yummy… My lost that could not join with you guys at that time!
Yeah indeed. So, you should try next time 🙂
Jadi, kapan kita ke sini lagi?
Tunggu undangan dari mas Sony 🙂