Pengalaman Mengurus Visa Schengen Belanda di VFS Bali
Mau cerita pengalaman unik apply Visa Schengen Belanda. Ini bukan pertama kalinya saya mengurus visa Schengen. Tapi kali ini lebih ribet dan bikin gemes. Bukan ribet di awal atau mempersiapkan dokumennya tapi justru setelah visa granted.
Sebelumnya, saya biasanya mengurus visa schengen di Kedutaan Besar negara yang akan dikunjungiĀ atau melalui VFS Global Jakarta. Yup, sebelum diserahkan ke pihak ketiga, visa schengen memang bisa diurus di Kedutaan Besar negara-negara yang masuk perjanjian schengen.
Visa schengen pertama saya itu saya ajukan di Kedutaan Besar Belanda tahun 2014. Dua tahun kemudian atau tahun 2016, saya ajukan visa schengen lagi karena mau traveling ke Spanyol. So, saya ajukan lewat VFS Jakarta waktu itu.
Nah, ketiga kalinya saya traveling lagi ke Eropa dan mau masuk lewat Belanda. Rencana awalnya, mau ajukan di VFS Jakarta karena layanan visa schengen Belanda sudah serahkan ke outsourcing. Pertimbangannya ke Jakarta lebih mudah. Tapi saya ingin melanjutkan liburan ke Bali.
Saat membuka website VFS Jakarta, saya lihat ternyata cabang VFS Global ada juga di Bali dan Surabaya. Jadilah saya memutuskan untuk mengajukan di Bali saja, sekalian liburan. Terbang lah ke Bali dan hari berikutnya baru saya mendatangi kantor VFS Bali. Alamatnya di Jalan By Pass Ngurah Rai No.21, Kedonganan, Kuta.
Apply visa Schengen di VFS Bali, persyaratan dan prosedurnya sama saja seperti di Jakarta. Untuk persyaratan dan prosedurnya bisa dibaca di sini. Semua dokumen saya satukan dalam amplop. Masuk ke kantor VFS Bali tidak begitu ‘seram’ dibandingkan di Jakarta.
Saya datang pagi-pagi dan tidak banyak orang. Jadi lebih cepat karena gak banyak aplikan. Hanya beberapa orang sebelum giliran saya mengajukan dokumen dan diwawancarai. Sementara di loket sebelah, ada loket khusus Visa UK.
Ketika giliran saya, staf cowok yang agak judes, bertanya macam-macam. Terutama rute perjalanan dan tiket penerbangan. Ya, maklum karena rencana perjalanan saya sangat panjang. Rencananya keliling beberapa negara Eropa dan Amerika Selatan. Dia agak ribet melihat rencana perjalanan saya selama enam bulan.
Tetiba dia menemukan satu dari rangkaian perjalanan saya tidak ada tiketnya. Awalnya, saya pikir tidak masalah. Yang penting saya ada tiket kembali ke Indonesia. Tapi dia ngotot bilang harus ada tiket. Rangkaian perjalanan itu tidak boleh putus.
Waktu itu, rencana perjalanan dari Madrid balik ke Istanbul yang tidak saya lampirkan. Akhirnya, saya langsung memesan tiket online saat itu juga. Karena dia tidak mau memproses permohonan visa kalau tiket tidak lengkap. Well, tiket saya print dan serahkan kepada staf VFS Bali.
Dokumen sudah lengkap dan bisa diproses. Setelah dokumen diterima, saya diminta masuk ke ruang kecil untuk pengambilan biometrik. Padahal, saya sudah dua kali pengambilan biometrik sebelumnya. Dan itu belum lewat lima tahun.
Jadi guys, aturan yang menyebutkan kalau sudah pernah pengambilan biometrik dalam lima tahun terakhir tak perlu lagi pengambilan biometrik berikutnya, tak berlaku. Ya, sudah, saya ikut saja. Toh tidak memakan waktu. Sebentar saja selesai dan saya pum boleh pulang.
Koreksi Kesalahan Visa Schengen
Empat hari kerja setelah apply, saya pun mendapatkan kabar paspor sudah bisa diambil. Kabar ini masuk melalui notifikasi di handphone. Saya tidak perlu ke Bali untuk mengambil langsung karena menggunakan fasilitas pengiriman.
Beberapa hari kemudian, sampailah paspor di tangan dan tersenyum melihat visa sudah tertempel. Senang. Saking senangnya, saya melihat visa yang diberikan Kedutaan Belanda itu berkali-kali. Saat melihat ketigakalinya ketemu ada yang aneh. Kok masa berlakunya mulai 15-11-2019?
Kayak gak percaya, saya foto tuh visa kemudian melihatnya dengan zoom. Perbesar. Ternyata benar, bukan karena penglihatan mata saya silinder jadi angka 1 terlihat 11. Langsung bad mood karena memastikan ada yang keliru. Keliru karena saya apply untuk keberangkatan 10 -1- 2019.
Dugaan saya, kalau bukan bulannya yang salah (1 jadi 11) atau tahunnya yang salah (2018 jadi 2019). Rumitnya, VFS Bali tidak bisa dihubungi per telepon maupun email. Harus melalui VFS Jakarta. Saya hubungi VFS Jakarta melalui email dan tidak dijawab sampai hari berikutnya. Saya kemudian menghubungi melalui telepon, saya disarankan mengirim bukti jadwal masuk dan keluar Schengen area berupa tiket. Juga foto visa yang keliru itu.
Saya kirim via email dan katanya akan langsung direspon. Nyatanya sehari kemudian, gak ada balasan. Saya telpon lagi, jawab pria yang sama, kirim bukti tiket dan akan direspon segera. Hasilnya sama. Sampai hari berikutnya tidak ada hasil.
Saya inisiatif menghubungi konsuler Kedutaan Belanda dan jawabannya, itu urusan VFS jadi saya harus ke VFS. Dalam keadaan sedikit emosi, saya telpon lagi VFS Jakarta dan menekankan supaya keluhan saya segera direspon.
Hari berikutnya datang balasan email dan saya diminta membawa paspor dan bukti tiket kembali ke VFS Bali untuk koreksi. Duhh, bagaimana saya mesti ke Bali lagi sementara cuti tahun ini sudah habis. Saya tanya lagi VFS Jakarta, via email tentunya, apa bisa dikirim langsung ke VFS Bali atau bisa diwakilkan. Jawabannya bisa diwakilkan.
Padahal saya mengharapkan jawaban bisa DIKIRIM. Supaya saya tidak repot dan merepotkan orang lain. Untung ada teman yang baik di Bali yang bisa mewakili untuk menyerahkan paspor yang disertai surat kuasa ke VFS Bali.
Ternyata urusan koreksi visa ini lebih lama prosesnya. Lebih dari 7 hari kerja. Agak galau menunggu dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Hari kedelapan saya tanyakan ke VFS Jakarta, katanya masih diproses. Tiga hari kemudian saya dihubungi VFS Bali, katanya visa sudah beres. Yaelah ternyata mereka punya nomor telepon.
Begitu sudah selesai, lagi-lagi pengirimannya yang lama. Lebih lama beberapa hari daripada saat visa yang keliru itu dikirim. Seminggu lah. Visa baru pun menempel di paspor saya. Masa berlakunya dari November 2018 – November 2019. Eh visa terdahulu gak dicabut, sayangnya dicoret silang, padahal masa berlakunya sampai 2020. ***
(3202)
Wow . Terimakasih info nya bang. Pengalaman yang lumayan bikin gemes . Heheh. Semoga ga terulang lagi.
Sami-sami. Iya bikin gemes, soalnya tumben pihak kedutaan bisa keliru gitu.
duh ribet juga ternyata, untung bisa dikirim jadi nggak bolak balik
Kita yang berada di kepulauan dan jauh dari ibukota emang terasa ribet. Tapi sekarang sudah banyak fasilitas yang disediakan jadi gak perlu bolak-balik. Apalagi sekarang udah online.
Bang uma ini emang selalu bisa buat iri dan dengkiku membumbung tinggi ke angkasa huhuu š
Seru banget sih bang bisa punya pengalaman seru kaya gini. Btw urus visa itu masih jadi momok yaaaaa susah deh urusnya. Tapi ini kayanya ga ribet asal kita lengkapin semua persyaratannya. Thanks infonya ya bang
Hehe, iri yang positif sih yesss! Buat kita orang Indonesia urus visa itu memang jadi momok. Tapi sebenarnya gak begitu ribet kalo udah paham dan semua dokumen lengkap. Trus meyakinkan bahwa kita bakal kembali ke Indonesia.
ngurus visa schenged ini bisa nggak di singapura? soalnya kadang ribet ngurus di jakarta
Pemegang paspor Indonesia gak bisa apply visa Schengen di negara lain. Termasuk di Singapura. Kecuali kalo Permanent Residence.
Butuh kesabaran yang kang melewati proses yang cukup panjang.. Ribet juga untuk koreksi visa ya. Lebih ribet dari apply nya. #geleng-geleng kepala
Iya banget. Untunglah saya termasuk yang sabaran meski sedikit menguras pikiran dan tenaga, halah!!
maaf mau tanya, jadi interview nya langsung di VFS Bali ya? ngga perlu ke kedutaan AMS di Jakarta?
Iya langsung di VFS. Gak di Kedubes lagi karena semuanya diserahkan ke VFS.
Halo…terima kasih udah share pengalaman disini. Cukup membantu.
Mau tanya..saya kan rencana mau ke Slovenia, sedangkan Slovenia belum ada partner di Indonesia, jadi saya berencana apply via jerman, italy atau belanda.
Pertanyaan saya:
1. Kalau visa saya di approve dan dikasih 90 hari via negara lain selain Slovenia, lalu destinasi awal dan akhir saya di slovenia. Dan nggak akan keluar dari Slovenia selama 90 hari itu, apakah bisa?
2. Kalau visa saya di approved 90 hari via negara lain selain Slovenia, lalu destinasi awal dan akhir di Slovenia, tapi saya akan travel ke negara dimana visa saya di approved, tapi hanya untuk beberapa hari. Sisanya dihabiskan di Slovenia. Apakah memungkinkan?
3. Kok bisa dapet sampai 1 tahun lamanya, itu apply visa jenis apa ?
4. Kalau misalnya tidak pakai surat pengantar dari kantor, apakah bisa?
Terima kasih sebelumnya. :))
Halo,
1. Syarat di mana bisa mengajukan visa Schengen adalah negara pertama yang akan didatangi atau negara terlama yang akan dikunjungi.
2. Masih nyambung jawaban pertama, jadi gak memungkinkan. Triknya, pada saat mengajukan visa, sebutkan diitinerary akan tinggal lebih lama di negara apply visa dibuktikan dengan bookingan tiket. Pilih bookingan tiket yang bisa dicancel. Nah setelah visa approved, ubah itinerary.
3. Saya pernah apply visa sebelumnya di keduataan yang sama. Trus Belanda juga lebih baik hati memberikan durasi visa.
4. Saya kurang yakin apa bisa. Tapi surat pengantar dari kantor adalah salah satu jaminan bahwa kita akan kembali ke Indonesia.
hallo mau tanya, pada saat interview bahasa apa yg di gunakan? bisa bahasa indonesia atau harus english? mohon infonya..thx u
Stafnya orang Indonesia semua, jadi menggunakan bahasa Indonesia
Hallo kak Saya mau tanya Saya akan ke belanda berapa biaya pembuatan visa Schengen di Bali kak???
Visa Schengen Belanda biayanya sama sih yang di Jakarta, Surabaya maupun Bali. Liat aja di web VFS untuk biaya terkini.
Halo kak Thank you sharing nya, menambah banyak info baru. Klo nomer telp vfs bali berapa ya kak klo boleh tau ? Thanks
Kak, ini dateng aja? perlu appointment?
Harus bikin appointment. Masuk aja ke web VFS, nanti pilih lokasi. Bisa pilih VFS Jakarta, VFS Bali, VFS Surabaya.