Ironman 70.3 Bintan, A Must-do Race in An Island Paradise

Ironman 70.3 Bintan

Ironman 70.3 Bintan bukan sekadar ajang lomba triathlon berkelas dunia. Ia juga ajang yang memamerkan keindahan alam Bintan. Ajang yang mengabarkan keelokan alam tropis Indonesia kepada dunia. Inilah yang menarik ribuan triathlet datang ke Ironman 70.3 Bintan. Salah satu ajang kualifikasi kejuaran dunia Ironman.

Minggu, 28 Agustus lalu, triathlet dari 50 negara berpartisipasi pada edisi kedua Ironman 70.3. Pertandingan berpusat di sekitar Ironman Village di area Plaza Lagoi Resort. Mereka dari berbagai usia. Ironman 70.3 ini terbagi beberapa katagori, yakni katagori pro (atlet profesional), katagori umur 18-24, katagori umur 25-29, hingga katagori umur 75-79 dan 80 tahun ke atas. Jangan kaget kalau ada katagori umur 75-79 dan katagori 80 tahun ke atas. Peserta tertua pada ajang ini berusia 77 tahun. Meski sudah berumur, mereka manusia-manusi kuat.

Sejumlah atlet bintang kembali ambil bagian. Legenda Ironman dari Selandia Baru, Cameron Brown yang memenangkan Metaman Bintan pada tahun 2014 dan naik podium di sejumlah Ironman 70.3 kembali berpartisipasi. Ia hadir bersama juara Ironman lainya Kate Bevilaqua yang akan berlaga pada katagori Profesional Wanita. Pesaing kuat David Dellow dan Clayton Fettell dari Australia, Fredrik Croneborg dari Swedia dan rekan senegaranya Brown’s Fellow. Serta lebih dari seribu triathlet lainnya.

Menunggu start Ironman 70.3 Bintan
Menunggu start
Ironman 70.3 Bintan
Menjelang finish lomba renang

Pagi-pagi mereka sudah tumpah ruah di Pantai Lagoi Bay. Penonton juga ramai. Sebagian turis, sebagian keluarga, teman dan suporter. Tak ketinggalan jurnalis dan blogger. Pertandingan dimulai sekitar pukul 06.00 WIB. Atlet profesional mengawalinya. Mereka mengenakan pakaian renang dan haircap karena lomba dibuka dengan lomba renang sejauh 1,9 kilometer di Pantai Lagoi Bay. Pantai yang berpasir putih, airnya sejernih kristal, dan hangat.

Setelah rombongan atlet profesional dilepas, menyusul peserta katagori umur 18-24, dan seterusnya. Katagori atlet ini dibedakan oleh warna haircap yang dikenakan. Begitu peluit dibunyikan, mereka berlari ke pantai dan memulai berenang. Pantai yang tadinya tenang, riuh dengan kecipak air, teriakan suporter, dan dentuman drum yang ditabuh untuk menyemangati peserta. Dari bibir pantai, hanya punggung, kepala, dan gerakan tangan mereka yang terlihat. Air berkecipak seperti menari-menari.

Jarak sejauh 1,9 kilometer ditempuh selama puluhan menit. Peserta pertama yang sampai ke garis finish mencatat waktu 24 menit. Ketika mencapai garis finish, mereka segera berlari ke Ironman Village untuk melanjutkan lomba dengan bersepeda. Di Ironman Village ini, seluruh kebutuhan lomba peserta sudah tersedia. Mulai air minum, handuk, sepatu, hingga sepeda. Dijejer berdasarkan nomor urut dan nama. Jadi tidak ada yang bakalan khilaf dan mengambil barang atau sepeda peserta lain.

Ironman 70.3 Bintan
Bersiap-siap memacu sepeda
Ironman 70.3 Bintan
Dua triattlet memacu sepedanya. (foto:ironmanbintan,.com)

Tidak ada aba-aba untuk mulai mengayuh sepeda. Mereka harus sesegera mungkin memacu sepedanya untuk menyelesaikan lomba dalam waktu sesingkat-singkatnya. Balap sepeda ini menempuh jarak sepanjang 90 kilometer. Rutenya dari Lagoi Bay, Ekang Anculai, Pelita Baru, Tanjunguban, Tanjungrambutan, Sebong Pereh, Sungai Kecil, dan kembali ke Lagoy Bay. Mereka melewati hutan yang hijau, padang rumput yang indah, pinggir laut dan pantai yang indah. Pemandangan yang spektakuler dan perkampungan dengan warga yang hangat. Warga berbaris-baris di pinggir jalan memberi semangat. Inilah yang disukai peserta dari tahun ke tahun.

Pemandangan indah yang dilalui sepanjang rute balap sepeda ini menggoda hingga ada peserta yang rela waktunya ‘terbuang’ demi menikmati sajian alam Bintan. Untuk menyelesaikan lomba balap sepeda, peserta kembali ke garis finish yang berada di Ironman Village. Mereka menyimpan sepedanya ke tempat semula, lalu mengganti sepatu dengan sepatu khusus lari. Minum air. Mengolesi tubuh dengan sunblock. Kemudian berlari. Mereka harus berlari sejauh 21,1 kilometer.

Dua atlet mencapai garis finish lomba balap sepeda
Dua atlet mencapai garis finish lomba balap sepeda
Mengisi energi sebelum berlari
Mengisi energi sebelum berlari
Pakai sebelum sebelum lari
Pakai sebelum sebelum lari

Rutenya berada di dalam Kawasan Wisata Lagoi. Melalui padang rumput, hutan yang hijau dan danau buatan yang molek. Sayangnya keindahan itu tidak dilengkapi langit yang biru. Sepanjang lomba, langit berwarna kelabu dan matahari tidak pernah menampakkan sinarnya. Meski demikian, peserta tetap bersemangat. Tetap memacu larinya untuk mencapai garis finish. Untuk menjadi yang pertama di garis finish.

Menjelang pukul 10.00 WIB, peserta pertama dari atlet pro mendekati finish. Ia bukan sang juara bertahan Cameron Brown yang memiliki gelar mengesankan dengan 5 kali naik podium pada kejuaraan di Kona dan tercatat 12 kali menang pada Ironman New Zealand. Penyambutan pun disiapkan. Suporter dan penonton memadati tepian jalur menuju garis finish hingga gerbang garis finish.

Lamat-lamat, muncul pria berkostum warna merah. Bernomor urut 3. Badannya mungil dan posturnya tidak tinggi seperti orang Eropa pada umumnya. Ia atlet Swedia, Fredrik Croneborg. Ia langsung mengangkat tangan dan meraih pita yang dibentangkan begitu mencapai garis finish. Ia menyelesaikan lomba dengan waktu 03.59.24 detik. Croneborg yang menempati posisi 2 pada tahun 2012 dan posisi ketiga pada tahun-tahun selanjutnya berhasil ‘mengkudeta’ Brown.

Fredrik Croneborg mencapai garis finish
Fredrik Croneborg mencapai garis finish
Matt Burton masuk garis finish
Matt Burton masuk garis finish

Juara kedua di kelas Pro Man ini, diraih atlet asal Australia, Matt Burton dengan waktu 04.00.21. Menyusul posisi tiga juga diraih oleh atlet Australia, Michael Fox dengan waktu 04.01.32. Sedangkan Cameron Brown hanya berhasil menduduki posisi ke enam di Ironman 70.3 Bintan.

Di Kelas Pro Wanita, atlet Australia memborong gelar. Posisi pertama, Kate Bevilaqua yang menyelesaiankan tiga etape dengan catatan waktunya 04.37.26. Disusul Amanda Wilson dengan catatan waktunya 04.43.48 dan posisi ketiga, Alise Selsmark yang berhasil menyelesaikan semua lomba dengan waktu 04.51.48.

Mereka merayakan kemenangan dengan beragam ekpresi. Sang juara, Croneborg, tampak kalem. Hanya senyuman ringan tersungging ketika mendapat ucapan. Lainnya, ada yang merebahkan diri begitu mencapai garis finish. Bahkan ada yang mendapat ciuman yang dasyat! Kalau kamu melihatnya sendiri, pasti iri. Mereka pantas mendapat ‘hadiah’ dan sanjungan itu karena sudah membuktikan mereka benar-benar manusia kuat. Selamat ya!!!

 

About IRONMAN
The iconic IRONMAN® Series of events is the largest participation sports platform in the world. Since the inception of the IRONMAN brand in 1978, athletes have proven that ANYTHING IS POSSIBLE® by crossing finish lines at the world’s most challenging endurance races. Recognized for excellence through distinguished events, world-class athletes and quality products, IRONMAN has grown from a single race to a global sensation with more than 190 events across five unique brands: IRONMAN®, IRONMAN® 70.3®, 5150™ Triathlon Series, Iron Girl® and IRONKIDS®. For more information, visit www.ironman.com.

 

Nah itu penulis, Blogger Kepri bersama Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, dan Sekda Bintan, Lamidi.
Nah itu penulis, Blogger Kepri bersama Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, dan Sekda Bintan, Lamidi.

(226)

10 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.