Liburan di Bali, Cobain Keliling Naik Motor
Liburan di Bali sudah seperti rutinitas sejak mengenal dunia traveling. Selalu ada rasa kangen dan ingin mengunjunginya lagi. Uniknya, tanpa disadari, saya liburan ke Bali setiap Maret atau saat momen Nyepi. Pertama kali tahun 2012 bulan Maret. Kecuali tahun 2018. Namun, sejak 2020, setiap tahun saya mengunjungi Bali juga setiap bulan Maret.
Biasanya, saya hanya mengunjungi satu atau dua area saja. Misalnya, saat pertama ke Bali, saya hanya di area Kuta dan Padang Bai. Lalu liburan yang kedua, saya hanya di Kuta saja. Lalu liburan berikutnya lagi-lagi di Kuta dan Kerobokan. Karena hanya satu atau dua area saja, saya tidak pernah menyewa motor.
Saya memang agak takut mengendarai motor di tempat lain. Tapi pada rencana liburan di Bali berikutnya, saya menantang diri sendiri untuk mencoba naik motor selama di Bali. Saya memberanikan diri setelah pengalaman motoran saat liburan di Anambas bersama teman-teman.
Kali ini, saya mengunjungi beberapa area di Bali. Kuta tetap masuk dalam daftar. Malah urutan pertama. Selain Kuta, saya ingin mengunjungi Sanur, Nusa Penida, Ubud, dan Canggu.
Sebelum ke Bali saya sudah mencari-cari penyewaan motor melalui mbah Google. Tapi untuk di Kuta saya tidak menyewa motor karena rencananya hanya satu malam. Lalu ke Sanur untuk menyeberang ke Nusa Penida.
Rencananya akan menyewa motor di Nusa Penida, Sanur, Ubud dan Canggu. Beberapa penyewaan motor saya temukan dan mencatat nomor teleponnya. Saya tidak langsung menghubungi dan memesan. Sebelum memilih, saya membaca review para turis. Ada beberapa yang jelek, so pastinya saya memilih yang paling bagus ulasannya.
Saat tiba di Bali saya kemudian menghubungi salah satu penyewaan motor di Nusa Penida, Supitour. Bisa dihubungi lewat WhatsApp. Responnya cepat. Selain WhatsApp, mereka punya instagram @sewamotornusapenida_
Harga sewanya Rp 65 ribu per hari. Itu harga yang paling murah dari sekian jenis motor yang ditawarkan. Motornya bisa diambil di Pelabuhan Nusa Penida saat tiba.Saya pesan untuk tiga hari sekaligus dan diminta bayar uang muka. Sisanya akan dibayar setelah motor diambil.
Hari berikutnya setelah menghabiskan waktu di Pantai Kuta, saya berangkat ke Pelabuhan Sanur untuk menyeberang ke Nusa Penida. Oh yah, tiket ferry ke Nusa Penida saya juga dapatkan dari Supitour. Harganya Rp Rp 75 ribu sekali jalan. Tiket diambil di Pelabuhan Sanur. Di konter yang sudah ditentukan. Supitour mengirimkan foto konternya, jadi gampang menemukannya.
Setiba di Pelabuhan Nusa Penida, saya menghubungi Supitour. Bli yang punya motor ternyata sudah menunggu. Jadi begitu turun dari kapal ferry, saya langsung ambil motor dan memeriksa kondisinya. Saya videokan dan foto supaya ada bukti jika ada hal yang terjadi belakangan.
Dari Pelabuhan Nusa Penida, saya segera menuju jalan utama dan mencari SPBU. Sewa motor ini tidak termasuk BBM, jadi saya harus beli sendiri. Saya menemukan Pertamini di simpang jalan setelah keluar dari area pelabuhan. Saya isi premium full tank. Lalu singgah ke minimarket beli air minum dan beberapa camilan.
Perjalanan dengan motor dimulai. Saya menuju ke penginapan yang sudah dipesan. Agak jauh dari pelabuhan. Tapi tidak jauh dari Crystal Bay. Perjalanan menuju ke sana sedikit ektrem buat saya karena jalannya berkelok-kelok, ada turunan dan tanjakan. Saya yang terbiasa dengan jalanan yang lurus dan lebar di Batam jadi agak hati-hati membawa motor.
Meski begitu, saya menikmati. Apalagi jalanan relatif sepi. Sesekali saya berhenti melihat google maps atau berhenti melihat pemandangan yang menarik. Tidak terasa sampai juga di penginapan. Usai check in dan istirahat sebentar, saya langsung memacu motor ke Crystal Bay.
Di Crystal Bay saya menghabiskan waktu hingga matahari tenggelam. Rasanya takjub membawa motor sendiri saat liburan. Ada kesan tersendiri. Dalam hati berkata, akhirnya saya bisa melakukannya dan merasakan seperti bule-bule. Lol. Enaknya menyewa motor saat liburan adalah bebas mau ke mana saja.
Selama tiga hari di Nusa Penida, saya hampir mengelilingi sebagian pulau itu dengan motor. Objek wisata yang saya kunjungi sudah diceritakan lewat postingan sebelumnya. Dan bersyukurnya, selama mengelilingi setengah pulau Nusa Penida, motor tidak pernah bermasalah. Bahan bakarnya pun masih banyak hingga waktunya harus meninggalkan Nusa Penida.
Naik Motor ke Ubud
Motor saya tinggalkan di Pelabuhan Nusa Penida sesuai permintaan pemiliknya sebelum kembali menyeberang ke Sanur. Kuncinya saya masukkan di keranjang. Kata pemiliknya, motor tidak akan hilang. Buat jaga-jaga, saya foto motornya dan mengirimkan ke Supitour lewat WA. Saya juga berterima kasih karena liburan saya jadi berkesan.
Dari Nusa Penida, saya singgah satu malam di Sanur sebelum ke Ubud. Saya tidak menyewa motor karena tidak akan pergi jauh-jauh. Saya menginap di dekat pantai sanur dan hanya ingin bersantai di pantai sanur untuk mengisi energi lagi. Sambil santai, saya menghubungi penyewaan motor untuk ke Ubud keesokan harinya.
Ada yang dekat dari tempat saya menginap. Saya hubungi lewat WA dan responnya juga termasuk cepat. Namanya Dual Rental Motor Sanur. Harga sewanya Rp 75 ribu per hari. Saya tawar Rp 70 ribu dengan alasan akan sewa dua hari atau lebih. Untuk sewa motor, saya diminta KTP untuk jaminan.
Motornya saya ambil menjelang berangkat ke Ubud. Seperti sebelumnya, saya videokan kondisi motornya. Kata pemiliknya, saya sepertinya sudah pengalaman sewa motor. Saya hanya tertawa. Saya kemudian pamit dan langsung berangkat menuju Ubud.
Jaraknya sih hanya 23 kilometer. Tapi saya menempuhnya hampir satu jam. Beberapa kali saya berhenti melihat google map. Takut salah jalan dan nyasar. Saya juga sempat berhenti agak lama karena hujan. Saya berteduh di warung bakso yang baru buka dan pemiliknya orang Jawa.
Rasanya sangat nikmat. Apalagi pas hujan-hujan. Pas suapan terakhir, hujannya reda. Saya menunggu sesaat untuk memastikan benar-benar tidak akan hujan lagi. Saya membayar makanan lalu pamit kepada penjualnya.
Kali ini saya tidak berhenti lagi karena jalan menuju Ubud sudah lurus. Motoran setelah hujan rasanya begitu syahdu. Udara terasa segar. Apalagi melintasi jalanan yang hijau dengan pemandangan sawah.
Tiba di Ubud sudah sore banget. Setelah check in, saya hanya mutar-mutar sekitar pusat Ubud. Melihat suasana Pasar Seni Ubud dan Istana Raja Ubud yang berada di seberangnya. Di pasar yang menjual banyak souvenir dan kain, saya ‘terjebak’ membeli celana dan baju karena kasihan pada penjualnya.
Rencana awalnya, saya hanya dua hari saja di Ubud. Pada hari kedua, saya sudah merencanakan ke Tegal Alang dan Goa Gajah. Tapi hujan pagi hari sehingga rencana tertunda. Setelah menanti beberapa jam, saya menggeber motor ke Tegal Alang. Untuk ke Tegal Alang, jalanannya searah menuju Kintamani.
Perjalanan sekitar 20-30 menit dari pusat Ubud. Tergantung kecepatan berkendara. Saya agak lambat membawa motor. Pastinya karena menikmati pemandangan sepanjang jalan. Dari Tegal Alang, saya kembali lagi ke arah Ubud untuk menuju Goa Gajah. Ini objek wisata yang juga wajib dikunjungi jika liburan di Bali.
Di Goa Gajah tersedia area parkir buat pengunjung. Eh pas baru masuk area Goa Gajah, hujan turun dengan derasnya. Saya berteduh di balai-balai dekat kolam pemandian. Saya menunggu hampir satu jam hingga hujan kemudian reda. Lebih dari satu jam saya habiskan untuk melihat semua area di Goa Gajah ini.
Matahari pun sudah tinggal sepenggala. Aroma hujan tercium saat saya mengendarai motor pulang ke penginapan. Malamnya, saya mengirim pesan ke pemilik sewa motor untuk memperpanjang sewa. Saya dibolehkan. Harganya sama dan akan dibayar setelah saya pulang.
Sewa Motor di Canggu
Tiga hari di Ubud rasanya cukup puas. Saya meninggalkan Ubud setelah mengunjungi Monkey Forest. Tengah hari sebelum masa sewa motor habis, saya kembali ke Sanur. Perjalanan kembali lebih cepat karena sudah hafal rute. Di tempat penyewaan motor, saya membayar sisa sewa dan KTP saya dikembalikan.
Dari Sanur, saya naik bus menuju Kuta dan turun di depan Mall Galleria. Dari sini saya melanjutkan dengan ojek ke Canggu. Setiba di Canggu, saya langsung menghubungi WA penyewaan motor terdekat dari tempat menginap. Fajar Bali Rental namanya. Ini salah satu yang recommended kalau liburan di Bali.
Mereka melayani pengantaran motor ke tempat kita menginap di sekitar Canggu. Saya pun merasa klop.Tarifnya mulai Rp 60 ribu per hari. Saya pilih yang murah. Toh saya hanya gunakan di sekitar Canggu saja. Apalagi menjelang Hari Nyepi dan bakalan stay di penginapan saja selama Nyepi.
Saya sewa untuk dua hari dan bayar tunai saat motor diantarkan. Mereka tidak meminta jaminan KTP tetapi hanya memotret KTP kita saja. Sebelum motor diserahkan lagi-lagi saya videokan kondisinya. Motor itu saya pakai ke mana-mana selama di Canggu seperti bule-bule yang nomad berbulan-bulan.
Menjelang malam Nyepi, saya mau mengembalikan motor sewaan dan melanjutkan sewa setelah Nyepi. Beruntung, pemiliknya baik banget. Saya diijinkan menyimpan motor di tempat menginap. Jadi saya mendapat ekstra meski masa sewa motor sudah habis.
Usai Nyepi saya menyewa dua hari lagi dengan harga yang sama. Saya tidak diminta bayar langsung tetapi saat mengembalikan motor. Rasanya puas liburan di Bali dengan mengendarai motor. Bebas mau pergi ke mana saja dan kapan saja. (*)
(589)
One Comment