Liburan Seru di Bintan Black Coral
Pulau Bintan punya banyak destinasi wisata yang menarik dan unik. Mulai dari pantai berpasir putih, pulau mungil nan indah sampai resort kelas dunia. Tapi ada satu yang belum banyak dikenal, terutama orang dari luar Kepri. Namanya kelong Bintan Black Coral. Destinasi wisata bahari dengan konsep rumah panggung di tengah laut.
Kami yang di Batam sebenarnya sudah terbiasa melihat rumah panggung yang berdiri di atas laut. Tapi tidak pernah merasakan sensasi menginap di kelong yang berada di tengah laut. Rasa penasaran itulah yang membawa kami ke sana. Apalagi Bintan sangat dekat dari Batam.
Bersama teman-teman Couchsurfing kami berakhir pekan ke Bintan dan memilih Bintan Black Coral. Salah satu kelong tertua di Bintan. Lokasinya di Teluk Bakau, pesisir Bintan Timur. Uniknya kelong Bintan Black Coral ini sudah dikenal wisatawan mancanegara, terutama orang Singapura dan Malaysia. Terlihat dari postinga-postingan di Instagram.
Untuk ke Bintan, ada dua jalur laut yang bisa dilalui. Pertama dan paling banyak dipilih, rute Pelabuhan Telaga Punggur (Batam) ke Tanjunguban. Kedua, rute Pelabuhan Punggur ke Tanjungpinang. Tujuan Tanjunguban paling disukai karena bisa membawa kendaraan dengan kapal roro.
Kami juga memilih opsi pertama karena lebih murah. Tiket roro untuk orang Rp 20 ribu. Jika membawa sepeda motor harga tiketnya Rp 40 ribu. Untuk bawa mobil sewanya lebih mahal dari pada sewa mobil per 24 jam di Bintan. Akhirnya kami memutuskan menyewa mobil saja. Harga sewa mobil di Bintan rata-rata Rp 250 ribu per hari.
Dari Pelabuhan Tanjunguban ke Teluk Bakau, kami memacu kendaraan melalui jalur lintas barat. Jika melalui jalur ini, bisa singgah-singgah ke destinasi wisata lainnya seperti gurun pasir Bintan dan danau biru. Atau bisa terus ke kota Tanjungpinang. Perjalanan kurang lebih satu jam.
Untuk menginap di Bintan Black Coral, ada beberapa pilihan paket. Pengunjung bisa datang sendiri atau berkelompok, karena Bintan Black Coral memiliki 5 kamar dengan kapasitas tiap kamar untuk 5-7 orang. Tapi harganya di hitung per orang dan satu kamar minimal 5 orang. Paling standar Rp 250 ribu. Itu sudah termasuk makan malam dan sarapan pagi.
Harga itu juga sudah termasuk antar-jemput dari tempat penyeberangan ke kelong. Tempat penyeberangannya di Pantai Dolpin. Kita dibawa menyeberang dengan perahu pompong atau speedboat. Rasanya excited ketika mendekati kelong yang berdiri di tengah laut.
Tidak hanya kelong Bintan Black Coral yang berdiri sendiri. Ada belasan kelong yang berjejer dan menghadap dua pulau kecil. Kelong-kelong itu bermunculan setelah banyaknya peminat. Awalnya hanya dua kelong saja dan Bintan Black Coral salah satunya yang paling awal.
Sesampai di kelong, kami langsung berebutan memilih kamar. Jangan membayangkan isi kamarnya seperti di hotel. Sebagian kamar punya fasilitas tempat tidur berupa bank bed. Lainnya hanya kasur saja yang diletakkan di dipan. Kamar yang saya dapatkan berada di tengah kelong. Sementara teman yang lain dapat yang di pinggir dan dilengkapi beranda.
Di kelong ini, pengunjung bisa melakukan aktivitas snorkeling, kayaking, fishing, memancing, hammocking, dan fun diving. Atau sekadar berenang di depan kelong. Lalu sore-sore menikmati keindahan sunset. Untuk snorkeling bisa menyewa alatnya Rp 50 ribu per set. Kami rata-rata membawa alat sendiri jadi bisa menghemat.
Setelah mengisi perut dan istirahat sejenak, kami diminta bersiap-siap untuk snorkeling. Spot snorkeling ada beberapa di sekitar kelong. Mulai yang sangat biasa di depan kelong, lalu yang lebih bagus di dekat Pulau Beralas Pasir, dan yang lebih bagus lagi di sebelah Pulau Beralas Bakau.
Snorkeling di depan kelong tidak perlu biaya tambahan, kecuali sewa alat. Tapi jika mau snorkeling ke spot yang lebih jauh, dikenakan biaya tambahan. Tarifnya Rp 200 ribu per orang. Kami meminta dibawa ke selatan Pulau Beralas Bakau dan snorkeling siang-siang di sini.
Menikmati Malam sambil Mancing
Sedikit lelah setelah snorkeling, kami istirahat di beranda. Menyeruput teh hangat dan ditemani camilan yang kami bawa sambil memandangi lautan. Alangkah bahagianya. Ternyata sesederhana itu kebahagiaan bisa didapatkan. Apalagi ditemani orang-orang yang asyik.
Duduk di beranda juga sangat menyenangkan karena bisa menikmati sunset. Malamnya kami menikmati makanan seafood yang disediakan. Makanan malam disediakan tergantung dari paket yang kita pesan. Apakah termasuk makan malam atau mau bawa makanan sendiri. Di Bintan Black Coral tidak dilarang bawa makanan. Bahkan dibolehkan menggunakan dapurnya untuk memasak.
Masakannya terasa sangat nikmat. Apalagi suasana unik lautan mendukung. Puas rasanya. Jadi saya merekomendasikan jika ke sini lagi, lebih baik pesan makanannya. Bahan-bahannya segar karena langsung diambil dari laut. Kalau ingin menikmati hasil dari laut langsung, pengunjung bisa memancing.
Malam itu, beberapa pengunjung memancing di beberapa spot. Di sini lah menariknya menginap di kelong, bisa memancing di mana pun dan kapan pun. Pilih tempat yang diinginkan lalu buang mata pancing ke laut. Sementara kami, seseruan dengan main uno. Saking serunya, permainan hingga tengah malam.
Kami sudah selesai main uno, pengunjung lainnya malah makin asyik memancing. Mungkin karena hasilnya banyak sehingga mereka bersemangat terus memancing hingga dini hari. Kami ikutan serunya saja saat mereka berhasil mendapatkan ikan atau sotong.
Main Kano
Setelah menikmati serunya malam, keesokan harinya teman-teman bangun lebih pagi demi melihat sunrise. Saya yang masih tidur jadi terbangun mendengar suara mereka. Saya tidak bangkit dari kasur karena melihat sekilas, cuaca di luar kamar agak mendung. Saya berusaha melanjutkan tidur, meski tak lelap.
Akhirnya saya bangkit juga setelah mengumpulkan nyawa dan mood. Sarapan juga sudah tersedia. Dengan mata yang masih sembab, saya ikut meriung dan sarapan bareng teman-teman. Sarapannya nasi goreng. Kalau ingin menu sarapan lainnya, di sini bisa bikin sendiri.
Habis sarapan, kami lanjut lagi bermain di laut. Sebagian teman-teman kembali snorkeling dan lainnya main kano. Main kano tidak dibatasi dan tidak ada biaya tambahan. Jadi puas pakai sampai kapan pun. Hanya saja waktu membatasi. Waktu check out paling lambat jam sebelas teng.
Kami pun mengakhiri liburan di Bintan Black Coral dan kembali ke Batam dengan rute yang sama. Eh sempat belok sedikit untuk membeli oleh-oleh di Desa Kawal. Oleh-oleh paling terkenal di sini adalah otak-otak dan tape singkong yang dibungkus daun. Oleh-oleh ini melengkapi kebahagian usai liburan. (*)
(662)
One Comment