Mudahnya Keliling Dunia dengan Bus
Ketika tiket pesawat semakin melambung, bus menjadi pilihan yang tepat. Itu yang saya lakukan saat traveling di beberapa negara di Amerika Selatan, Turki, Thailand, bahkan di negeri tercinta.
Mulai saat traveling di Thailand, bus sudah menjadi pilihan utama. Ceritanya, tepat malam tahun baru, saya ingin merayakan pergantian tahun sekalian merayakan ulang tahun. Maka berangkat lah saya ke Bangkok 31 Desember 2018. Ini ketiga kalinya saya mengunjungi Bangkok.
Karena sudah pernah mengunjungi sebelumnya, kali ini Bangkok hanya jadi persinggahan. Tujuan utama saya adalah Chiang Mai yang berada di utara Thailand. Melihat harga tiket pesawat yang relatif mahal saat libur tahun baru, saya putuskan membeli tiket bus.
Harganya relatif murah. Murah bukan berarti bakal kurang nyaman selama perjalanan. Justru dalam perjalanan, saya bisa tidur seperti menginap di hostel. Ya mirip di hostel karena beramai-ramai di dalam satu ruang.
Pengalaman ini membuat saya semakin kepincut untuk traveling lagi dengan moda transportasi bus. Ketika memutuskan melanjutkan traveling ke Turki lagi -Yah, lagi-lagi saya tergoda mengunjungi negeri Erdogan itu- awal Januari, saya memilih bus untuk ke beberapa kota.
Dari Istanbul, saya ke Bursa, Izmir, Pamukkale, dan kembali ke Istanbul. Bus di Turki lebih nyaman lagi. Bahkan punya asisten driver layaknya pramugari atau pramugara. Mereka yang melayani penumpang dan memberikan camilan dan minuman. Jadi berasa menumpang pesawat.
Pengalaman serupa, saya rasakan saat melanjutkan perjalanan ke Eropa dan mengunjungi beberapa negara. Di mulai dari Amsterdam, Belanda, saya menumpang bus ke Berlin, Jerman. Dari Berlin, lagi-lagi saya menumpang bus ke Warsawa, Polandia. Lalu dari Warsawa ke Riga, Latvia. Negara di kawasan Baltik.
Semua bus yang saya tumpangi selama perjalanan ke negara-negara itu, sangat lah nyaman. Dilengkapi colokan untuk cas handphone. Bahkan ada yang menyediakan fasiltas wifi dan penumpang bisa menggunakannya sepanjang perjalanan. Tiketnya pun mudah didapatkan karena bisa dibeli online.
Tidak hanya di Asia dan Eropa saya menggunakan bus sebagai moda transportasi utama selama traveling. Pertengahan Februari 2019, setelah menyelesaikan perjalanan di Eropa, saya terbang ke Amerika Selatan. Tepatnya Sao Paulo, Brasil.
Di Amerika Selatan ini, negara-negara yang saya kunjungi selain Brasil adalah Chile, Peru, Ekuador, dan Kolombia. Perjalanan ke negara-negara itu saya lakukan dengan menumpang bus. Kecuali dari Brasil ke Chile. Bus jadi pilihan pertama karena harga tiket pesawat di Amerika Selatan sangat lah mahal.
Perjalanan dengan menumpang bus di Amerika Selatan dimulai dari Santiago de Chile ke San Pedro de Atacama di utara Chile. Perjalanan ini menghabiskan waktu nyaris 24 jam. Ini pertama kalinya saya menumpang bus selama itu. Tapi kondisi bus yang bagus dan kursi yang empuk, perjalanan sehari semalam itu tak begitu melelahkan.
Setelah menjelajahi San Pedro de Atacama, saya melanjutkan perjalanan ke Arica. Kota di perbatasan Chile dan Peru. Perjalanan dengan bus ini lebih singkat, hanya 12 jam. Berangkat malam dan tiba pagi menjelang siang. Busnya juga nyaman dan saya tertidur pulas selama perjalanan.
Perjalanan selanjutnya, bus selalu menjadi pilihan utama. Di Peru yang memanjangang dari selatan ke utara saya jelajahi dengan bus. Begitu pula di Ekuador. Lalu di Kolombia. Dari perbatasan Ekuador hingga ibukota Kolombia, Bogota.
Selama perjalanan tiga bulan di tiga benua itu, dengan mudahnya saya mendapatkan tiket bus. Di Thailand, bisa dibeli online maupun beli langsung di terminal bus. Di Turki juga begitu. Kalau takut tidak mendapatkan tiket, bisa dibeli online. Tetapi kalau yakin tiket selalu tersedia ya beli di terminal bus.
Hanya di Amerika Selatan saja saya agak kesulitan untuk memesan tiket bus secara online. Tapi sangat mudah mendapatkan tiket di terminal bus. Mungkin karena saat saya melakukan perjalanan, puncak musim liburan nyaris berlalu. Jadi saya benar-benar tidak khawatir dan menikmati perjalanan.
Tidak hanya di luar negeri saja perjalanan dengan bus begitu menyenangkan, di negeri tercinta juga sangat menyenangkan. Pengalaman saya saat liburan ke Bandung setahun yang lalu, perjalanan dengan bus dari Jakarta amat menyenangkan. Apalagi ramai-ramai dengan teman.
Soal tiket, tidak perlu khawatir. Bisa dibeli online. Bisa dibeli jauh-jauh hari. Bisa dibeli kapan saja dan di mana saja. Salah satunya tiket bus Kramat Djati Bandung. Bus Kramat Djati ini salah satu primadona transportasi darat dari Bandung. Punya lebih dari 70 rute yang menjangkau berbagai wilayah di Sumatra, Jawa, dan Bali. Jadi kenapa tidak pilih bus untuk traveling?
(507)
Salam kenal Pak Ahmadi
Tanya dong…Kalo untuk solo traveler wanita amankah ? Saya berniat mau kunjungi Brazil, Chile, Peru, Equador dan Colombia.
Untuk semua negara ini apa betul bebas visa? Makasih sebelumya utk jawabnya.
Menurut saya aman aja ya, karena saya sering ketemu cewek-cewek yang solo traveling. Terutama dari Eropa. Yang penting tetap waspada, jangan lengah. Trus download aplikasi Safe Travel punya Kementerian Luar Negeri. Di situ bisa laporkan keberadaan kita dan menghubungi KBRI jika ada keadaan darurat.
Semua negara itu bebas visa buat pemegang paspor Indonesia.