Mengurus Visa Schengen Eropa Secara Mandiri

I Am Amsterdam

Meski sudah banyak yang membuat artikel tentang Visa Schengen, tetapi masih sering saja para traveler bertanya soal Visa Schengen ke Eropa ini. Tidak mengherankan memang, karena di Indonesia sedang tumbuh budaya traveling. Lalu mengapa Visa Schengen? Sebabnya, dengan memiliki Visa Schengen bisa melenggang bebas di 26 negara di Eropa.

Ke 26 negara Schengen itu adalah Austria, Belgia, Belanda, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Malta, Norwegia, Polandia, Portugal, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss.

Lalu di negara mana harus mengajukan permohonan visa schengen? Silakan memilih salah satu negara di atas. Syaratnya, memang tujuannya ke salah satu negara itu atau lebih. Bisa negara pertama yang didatangi atau negara yang paling lama dikunjungi. Jangan pernah melakukan trik mengurus visa schengen di negara yang dianggap mudah, kemudian malah tidak mengunjungi negara tersebut.

Visa Schengen berlaku untuk masa tinggal hingga 90 hari dalam waktu 180 hari untuk kunjungan wisata atau bisnis saja. Jadi untuk tujuan penyatuan pekerjaan atau keluarga tidak berlaku. Visa Schengen saat ini tidak bisa langsung diajukan di kedutaan besar 26 negara di atas. Mereka sudah memercayakannya pada Pusat Aplikasi Visa FVS di Jakarta.

Berbeda sebelumnya ketika tahun 2014, beberapa negara masih mewajibkan pengajuan visa langsung di perwakilan mereka alias keduataan besar. Saya masih sempat merasakan sendiri bagaimana tegangnya saat mengajukan visa schengen langsung ke Kedutaan Belanda. Ketegangannya saat proses wawancara.

Tetapi kemudian Kedutaan Belanda pun menyerahkannya ke VFS Global Jakarta. Untuk visa schengen Belanda bisa mengajukannya di Pusat Aplikasi Visa Negeri Belanda VFS di Jakarta, Bali dan Surabaya. Banyak yang memilih mengajukan visa schengen Belanda karena lebih dimudahkan.

Namun pengalaman saya ketika mengajukan visa schengen Spanyol sama saja mudahnya. Saat mengajukan visa schengen Spanyol tahun 2016 ini melalui VFS. Jadi tidak merasakan tegangnya berhadapan langsung dengan staf kedutaan besar Spanyol untuk wawancara. Hanya berhadapan dengan staf VFS yang menanyakan kelengkapan dokumen-dokumen persyaratan visa schengen.

Dokumen yang diperlukan sebagai syarat untuk membuat visa schengen hampir sama di setiap negara. Dokumen itu diserahkan pada hari pengajuan visa. Dokumen-dokumen bisa dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol atau Belanda. Dokumen-dokumen yang berbahasa Indonesia dan bahasa lain harus disertai dengan terjemahan resmi.

Dokumen untuk visa schengen

Nah, dokumen untuk pembuatan visa schengen di Kedutaan Besar Belanda adalah sebagai berikut:

Passport yang masih berlaku dengan minimal masa berlaku 6 bulan (asli dan fotokopi semua yang ada stempelnya dan visanya kalau ada). Jika ada passport lama, lampirkan juga (asli dan fotokopi). Fotokopinya mencakup halaman data pribadi, halaman yang ada stempel negara yang dikunjungi dan visa.

Foto untuk Visa. Dua pas foto berwarna ukuran 3,5 cm x 4,5 cm dengan latar belakang putih. Paling lama dibuat enam bulan saat pengajuan visa. Kalau ragu, di kedutaan biasanya tersedia fasilitas pembuatan pass foto meski harganya lebih mahal.

Formulir Permohonan Visa Schengen yang bisa didapatkan dengan download dari website Kedutaan Belanda ini atau website Pusat Aplikasi Visa Negeri Belanda VFS. Formulinya bisa di download disini. Formulir ini harus diisi lengkap dan sudah ditandatangani.

Asuransi perjalanan. Asuransi ini bukan opsional seperti ketika traveling ke negara-negara di Asia. Banyak asuransi perjalanan yang ditawarkan di Indonesia dan sudah umum digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan visa schengen ini. Bisa langsung ke kantor asuransi atau bisa daftar sceara online dan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau langsung transfer. Setelah dibayar, polis asuransi pun bisa langsung di print. Polis asuransi kadang harus selalu dibawa selama di Eropa.

Bukti keuangan. Banyak yang sering menanyakan, berapa sebenarnya jumlah dana tabungan yang harus ditunjukkan saat pengajuan visa? Setiap negara berbeda. Berdasarkan informasi dari website kedutaan Belanda, tertulis kalau pemohon visa schengen minimal harus memiliki dana tabungan sebesar 34 Euro perhari dikalikan masa tinggal selama di Eropa. Kalau Spanyol, berdasarkan pengalaman, 60 Euro per hari. Bukti keuangan ini bisa berupa rekening koran 3 bulan terakhir.

Bukti pemesanan tiket pesawat. Ada yang mengatakan bukti booking pesawat bisa meminta bantuan untuk dipesankan di travel agen atau pesan saja dahulu, tetapi tidak dibayar lebih dahulu. Setelah visa schengen disetujui, barulah membeli tiket pesawat ke Eropa yang sesungguhnya. Pengalaman saya dua kali mengurus visa schengen, dua-duanya saya lengkapi tiket pesawat yang sudah terkonfirmasi alias sudah dibayar.

Bukti pemesanan penginapan. Nah bukti pemesanan penginapan ini yang saya akali. Tidak mesti langsung dibayar. Untuk bukti pemesanan penginapan, biasanya saya pesan online lewat booking.com karena pesanan bisa dibatalkan hingga dua hari menjelang kedatangan, tanpa ditarik biaya satu rupiah pun. Alasan saya tidak langsung membayar pesanan hotel karena biasanya saya tinggal di rumah teman atau kenalan di negara yang saya tuju.

Surat keterangan kerja. Surat keterangan kerja ini biasanya berisi menyatakan bahwa kita benar bekerja tetap di satu perusahaan dan akan kembali ke Indonesia. Tidak akan menjadi imigran gelap di Eropa. Ada yang meminta surat keterangan ini detail sampai tanggal dan keberangkat kembali ke Indonesia, jumlah gaji, dan masa kerja. Nah bagi yang pengusaha melampirkan fotokopi SIUP saja.

Itinerary atau rencana perjalanan. Rencana perjalanan ini sebaiknya detail, atau paling tidak menuliskan mau pergi ke negara mana saja, kota mana, kapan mendarat di Eropa dan kembali. Kalau rajin lagi tulis destinasi mana saja yang akan dikunjungi dan jamnya sekalian.

Setelah semua dokumen sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah membuat janji online untuk proses pembuatan visa schengen. Jadi kita tidak bisa datang langsung seenaknya. Appointment online untuk visa schengen bisa dilakukan disini. Cari slot kosong dan sesuai waktu kamu untuk konfirmasi janji. Tanda slot kosong berwarna biru. Nanti kamu akan mendapatkan nomor antrean dan jam berapa harus datang melalui email.

Saat datang, bawa uang tunai untuk pembayaran biaya visa karena pembayaran dalam bentuk tunai. Dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku saat pembayaran. Staf VFS akan memberitahukan total pembayaran (Biaya Visa dan Biaya Service) dan juga biaya tambahan kalau ada. Biaya tambahan ini berupa biaya ongkos kirim kalau menginginkan paspornya dikirimkan setelah proses pengajuan visa selesai atau biaya pemberitahuan melalui SMS bahwa visa disetujui.

Buat jaga-jaga, sebelum datang perlu tahu biaya visa menurut website VFS. Biaya Visa 60 Euro atau setara Rp 990.000. Sementara biaya jasa layanan VFS sebanyak EUR 25 per aplikasi atau dalam Rupiah sesuai nilai tukar yang berlaku untuk mitra Schengen lokal. Untuk bulan Juni ini total biaya jasa layanan VFS sebesar IDR 416.500. Biaya pembuatan visa schengen ini untuk usia 12 tahun ke atas. Sementara untuk usia 6-12 tahun, 35 euro per orang.***

(4696)

62 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.