Jalan-Jalan di India, Bersiaplah Terkaget-kaget
Mungkin sudah sering mendengar cerita-cerita indah ataupun kurang mengenakan saat jalan-jalan di India. Tentang kemegahan keindahan Taj Mahal, keindahan pegunungan bersalju di Kashmir, Mumbay yang dikenal sebagai Bollywood dengan filmnya. Itu semua berada di India bagian tengah dan utara. Tempat-tempat yang sudah populer bagi orang Indonesia dan ramai mereka kunjungi.
Sementara saya memilih pergi ke selatan India. Tepatnya negara bagian Tamil Nadu. Saya mengunjungi kota besarnya, Chennai, dan daerah pegunungan Kodaikanal di Didinggul. Kalau di peta, Tamil Nadu membentang di ujung selatan anak benua. Berbatasan dengan Kerala. Dekat dengan Sri Lanka.
Untuk ke Tamil Nadu, pastinya harus melalui Chennai. Ibukotanya yang menyajikan pemandangan yang kontradiktif. Kota metropolitan ini memiliki dua wajah. Pada satu sisi, modernitas sudah terlihat di mana-mana. Namun di sisi lain, wajah kusam, kumuh, dan semrawut masih dominan.
Dulu dikenal dengan nama Madras. Kini menjadi pusat budaya, ekonomi, dan pendidikan terbesar di selatan India. Kota ini adalah kota metropolitan terbesar keempat di India. Jumlah penduduknya saja lebih dari delapan juta jiwa. Metro Chennai adalah area urban dengan populasi terbanyak ke-36 di dunia. Jadi tak heran ketika menelusuri kota metro seluas 1.189 kilometer persegi ini, setiap sudut kota selalu ramai.
Di mulai di gerbang utamanya, Chennai Internasional Airport, manusia berjejal di pintu keluar. Menunggu kerabat, teman, atau tamu. Apalagi sopir taksi datang menawarkan jasanya seperti di Indonesia. Kalau langsung keluar pasti membuat bingung dengan banyaknya orang.
Pemandangan serupa dijumpai di atas kereta yang membawa dari bandara ke pusat kota. Orang-orang berdesak-desakan naik kereta. Mereka berjejal di atas kereta. Bagi yang tidak kebagian tempat duduk, berdiri di tengah-tengah hingga nyaris tumpah di pintu. Jangan membayangkan kereta ini seperti kereta di Jepang atau Singapura. Kalau pernah melihat film Slumdog Millionire, begitulah keadaan kereta di Chennai.
Di bus kota pun begitu. Terutama pada jam-jam sibuk seperti berangkat atau pulang kerja. Bus jadi moda transportasi yang paling banyak digunakan. Orang berdiri dalam bus yang sesak. Kalau tak kebagian tempat di dalam, ya menggantung dekat pintu.
Ketika hari pertama berada di Chennai, awal Januari lalu, para pengemudi bus yang dikelola pemerintah sedang mogok. Seorang polisi dan warga Chennai yang saya temui mengungkapkan hal tersebut. Jadi tidak banyak bus yang beroperasi. Setiap bus yang melintas, selalu padat penumpang. Pantas saja, saya dan banyak warga yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tumpangan. Atau beralih ke kereta. Saya ikut beralih menggunakan kereta ke pusat kota.
Meski kota metropolitan, wajah Chennai tak ubahnya kota lama. Banyak bangunan-bangunan berwajah kusam dengan gaya lama. Perpaduan gaya Mugals dan British yang menghasilkan gaya Indo-Saracenic. Kota metro ini memang tumbuh dengan percampuran gaya arsitektur Hindu, Islam, dan Gotik. Bahkan bangunan institusi yang muncul lebih dulu banyak bergaya era kolonial.
Gaya arsitektur bergaya kolonial itu bisa dilihat pada bangunan Fort Saint George yang dibangun tahun 1640, Madras High Court yang dibangun tahun 1892, Southern Railway Headquarters, Ripon Building, dan Government Museum. Lalu bangunan Senate House of the University of Madras, Amir Mahal, Bharat Insurance Building, Victoria Public Hall dan The College of Engineering. Bangunan-bangunan itu, kalau tak bercat putih, pasti bercat warna merah tua. Catnya banyak yang sudah mengelupas atau sudah tampak kusam.
Selain bergaya Indo-Saracenic, banyak juga bangunan bergaya Gotik. Misalnya yang terlihat pada bangunan stasiun kereta Chennai Central dan Chennai Egmore. Chennai Central adalah pusat pertemuan seluruh moda transportasi. Stasiun kereta, stasiun bus, dan sebentar lagi stasiun Metro, berada di Chennai Central. Bangunannya khas dengan cat warna merah hati.
Bangunan-bangunan itu sudah ada sejak abad ke-17. Bahkan bangunan tertua dan masih ada sampai sekarang dibangun pada abad ke-7 dan abad ke-8. Kesan zaman dulu atau bahasa kerennya jadul pun langsung muncul ketika berkeliling melihat kota ini.
Bak melihat Jakarta pada era 80-an. Kesan era 80-an makin kental saat melihat bus kota yang melayani jutaan warga. Kalau pernah melihat film Dono, Kasino, Indro, dari tahun 80-an, pasti bisa membayangkan model bus di Chennai. Catnya sudah kusam, bahkan terkelupas. Memiliki banyak jendela tetapi kacanya sudah copot. Jadi angin langsung menerobos masuk ke dalam bus.
Di tengah kota metroplitan ini banyak kawasan-kawasan kumuh yang tampak semrawut. Terutama di sepanjang jalur kereta. Gubuk yang menjadi rumah permanen warga juga berderet di pinggir jalan raya. Gubuk-gubuk itu berukuran kecil. Tampaknya hanya terdiri dari satu ruangan, tanpa kamar mandi. Warganya kadang duduk berkumpul sambil lesehan di tanah. Sehari-hari mereka menggunakan bahasa Tamil yang berbeda dari bahasa Hindi atau bahasa nasional India. Makanya orang-orang dari India bagian utara berkomunikasi dengan orang Tamil menggunakan bahasa Inggris.
Gelandangan tidur di mana-mana. Fakta ini membuat syok karena mereka tidur di sembarang tempat. Bahkan di trotoar jalan yang terpapar panas matahari atau diguyur hujan. Mereka hanya menutup tubuh sampai kepala dengan sarung. Namun kebiasaan warga yang paling membuat syok adalah kencing di sembarang tempat. Di pinggir jalan, di tembok bangunan, atau di samping kendaraan. Terkadang mereka berderet-deret buang air kecil sambil berdiri.
Kebiasaan ini tak hanya dilakukan pria dewasa. Orang tua juga seolah membiasakan anaknya yang masih kecil untuk pipis sembarangan tempat. Bahkan wanita dewasa sekalipun melakukan kebiasaan ini. Sekali waktu, saya melihat seorang nenek juga kencing dekat tong sampah sambil berdiri. Jadi jangan heran kalau menelusuri kota ini, tercium bau pesing.
Bau pesing di mana-mana, ditambah bau sampah. Kebiasaan warganya yang membuang sampah sembarangan memunculkan titik tumpukan sampah. Termasuk di tepian jalan besar. Karena relatif lama tak diangkat sehingga menebar aroma busuk. Lalu datanglah sapi-sapi mengaduk-aduk sampah untuk mencari makan hingga berserakan.
Pemandangan serupa juga tampah di kawasan wisata seperti pantai. Chennai memiliki pantai terpanjang kedua di dunia. Marina Beach yang membentang sepanjang 13 kilometer di Teluk Bengali. Pantai ini ramai tetapi tidak terurus. Sampah berserakan mencemari lautan pasir. Pantai Trikora di Bintan atau Pantai Mirota di Pulau Galang jauh lebih terurus dan bersih.
Dibalik wajah kumuh Chennai dan kebiasaan warganya yang buruk, banyak juga kemajuan yang dicapai kota yang ramai dikunjungi wisatawan ini. Bandara Internasional Chennai sebagai pintu masuk kawasan selatan India adalah bandara tersibuk ke keempat di India. Menyadari banyaknya kunjungan wisatawan, pemerintah India membangun Bandara Chennai relatif megah. Melihatnya seperti perpaduan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara Kualanamu di Medan.
Akses ke pusat kota sangat mudah dengan berbagai moda transportasi. Jalan layang dan jalan tol dalam kota sudah ada. Jalan layang bahkan sudah saling silang atau pararel. Bandara Chennai sendiri sudah dihubungkan dengan kereta antarkota dan metro sejak lama. Kereta ini sudah ada sejak tahun 1939. Lebih dulu dari Jakarta yang baru memiliki kereta bandara akhir tahun lalu.
Bahkan bandara ini telah dilayanai Metro Rail Chennai atau MRT seperti di Singapura meski masih belasan kilometer dan belum sampai ke pusat kota. Stasiun dan jalur menuju bandara ini sudah siap sejak tahun 2016. Sementara di pusat kota, beberapa stasiun sudah siap. Saat ini sudah ada dua jalur. Pembangunan terus berlanjut dan diperpanjang hingga kini.
Selain kereta dan metro, moda transportasi lainnya adalah taksi. Termasuk taksi online. Saat Indonesia masih berkutat soal pro-kontra, taksi online di Chennai sudah bebas menjemput penumpang di bandara. Di Bandara Internasional Chennai, tersedia tempat penjemputan khusus yang disediakan untuk taksi online seperti Uber dan Ola. Tak heran, teman di India menyarankan saya menggunakan taksi online saja kalau tiba tengah malam.
Meski begitu, Chennai dengan budayanya yang masih kental menarik wisatawan untuk datang. Penerbit buku panduan wisata Lonely Planet menyebutkan Chennai masuk sepuluh besar kota di dunia yang dikunjungi tahun 2015. Pada tahun yang sama, BBC juga melabeli Chennai sebagai hottest city atau kota yang paling layak untuk dikunjungi dan ditinggali dalam waktu yang lama. Hal ini karena perpaduan modernitas dan nilai-nilai budayanya masih kental. Lonely Planet menambah label Chennai dengan sebutan kota kosmopolitan terbaik kesembilan di dunia.***
(4183)
India adalah negara berkembang lebih kepada negara terbelakang setingkat dibawah indonesia, tentu hal yang lebih parah dari Indonesia akan Anda dapatkan, makanya kalau mau traveling mendingan ke negara yang lebih maju supaya nggak ada cerita bus mogok…hehe
Iya sih. Tapi memang saya suka melihat kehidupan nyata satu bangsa, kehidupan sosial, dan tentunya budaya mereka π
jadi mau muntah saat baca orang sana kencing sembarangan…issshh
Jangan dibayangin. Aku aja yang liat langsung memalingkan wajah. Apalagi pas liat yang nenek-nenek. Hahahahaha
Walah, pas ke sana pas bis pada mogok ya mas.. Malah bisa jadi bahan cerita ya.. π Aku syok yang pada BAK sembarangan ituuu, apalagi perempuan pun juga.. Ampun.. Tapi tetap menarik buat dikunjungi ya..
Iya pada mogok dan gak ada info sebelumnya. Untungnya nanya-nanya sama polisi. Hahaha, bikin syok tapi lucu juga kalo diingat-ingat π
Halo salam kenal. Iya aku juga dibilangin gitu, mas. Bahwa sebetulnya India itu kumuh juga di beberapa sisi kota. Tapi nggak nyangka euy kalau sampai ada yang pipis sembarangan. Hehhe. Seru ya pengalamannya
Halo salam kenal juga. Haha, aku malah gak tau sebelumnya. Makanya terkaget-kaget liat mereka pipis sembarangan π
Serious ni bang, pipis n pupup sembarangan. Aih..tak selera makan la tu..
Haha, serius. Malah kadang berdiri berbaris-baris di pinggir jalan. Terutama yang laki-laki π
cerita joroknya India membahana keujung dunia, hingga semua terkesima dan tetap ingin kesana (rimanya pas kan) wkwkwk tapi lumayan bagus bangunan-bangunan yang nampak di foto
Iya heran saya. Ketemu travelmate dari Polandia, tiga kali ke India setiap dua tahun dan dia bilang sejorok-joroknya India, dia tetap suka datang π
Serius itu mas disana byk yg kencing sembarangan? Tp disini jg masih byk sih,cuma masih ngumpet2
Serius. Di pinggir jalan pun kalau ada lahan kosong ya mereka kencing aja. Tapi membelakangi orang π
Haha Incredible India banget ya Bang Uma. Masalah BAK dan BAB kok mirip dengan di China ya menurut cerita orang-orang.
Hahha, iya, bikin syok dan lucu sekaligus. Mungkin begitu negara-negara banyak penduduk dan baru berkembang π
yampun sampe pipis sembarangan berbaris dan nenek2 juga ikutan
Hahaha, udah kayak kebiasaan di sana. Dan orang tua membiasakan anaknya juga gitu π
Ada cerita ke taj mahal ga mas? Kalo habis dari India pasti bersyukur di Indonesia masih lebih bersih ya
Saya gak ke India tengah. Saya cuma ke India selatan. Jadi gak ada cerita tentang Agra dan Taj Mahal π
Iya banget sih lihat Indonesia terasa lebih bersih!
Waduh….nenek2 pipis sembarangan……..kalau gitu masih lebih sopan dan lebih tertib di Indonesia ya….
Hahahhaa, iya kalo udah kebelet gak ingat tempat lagi mereka. Indonesia jauh sih, lebih sopan!
Aku pun tertarik untuk jalan-jalan ke India, khususnya Chenai. Setelah baca artikel ini makin penasaran untuk menghirup sendiri aroma India di Chenai π
Sebenarnya gak jelek-jelek amat sih di Cehnnai. India itu penuh warna. Begitu juga di Chennai.
Artikel yang menarik. Dan saya sampai nahan napas sewaktu pembahasan bau pesing & sampah, termasuk adegan nenek2 pipis sambil berdiri. Hahaha, OMG..
Tapi hal itu tidak menyurutkan keinginan saya tuk jelajah India, seperti kata teman saya: Once you survive in India, then you can survive anywhere else in the world! π
Hahaha, kesannya memang gimana gitu. Tapi ya itulah India. Saya juga gak terlalu mempermasalahkan itu. Enjoy aja gitu!!! π
Bisa info gk berapa biaya yg di butuhkan untuk kesana mulai dr visa dll…
Untuk penerbangan, coba cek Air Asia atau maskapai bujet lainnya. Biasanya ada tiket promo. Untuk visa, mulai pertengahan Juni ini sudah e-visa sudah gratis, tetapi tetap perlu apply secara online. Saya selama satu minggu di sana, tidak sampai 5 juta.
Salam kenal..saya tertarik membaca ini Karena kebetulan punya teman orang Chennai yang mengajak saya berkunjung kesana. Tapi tingkat kejahatan yang tinggi dan kebiasaan jorok masyarakatnya membuat berpikir 2x untuk kesana
Salam juga. Wah senang dong kalau ada yang ajak ke sana. Kalau tingkat kejahatan rasanya sih gak terlalu kalau di Chennai. Makanya banyak turis Eropa yang lebih suka ke sini. Kalau kebiasan jorok sih gak bisa dimungkiri. Tapi kalau di wilayah atau tempat yang udah modern gak jorok kok!
Bagaimana dengan daerah vellore bagus dan aman gak ya buat traveller wanita
Aku belum pernah ke Vellore, jadi maaf belum bisa beri info apa-apa.
Hi mas salam kenal,
As u said..im in chennai now. Sebelum saya datang saya baca artikelnya mas. Makin bikin penasaran. Finally sampe juga. Kedatangan saya untuk ketemu orangtua pacar saya. Saya nginap di sterling road apartmaent tempatnya bersih dan lumayan. Hanya berbagi pengalaman saja. Kalo buat saya yg shock adalah lalu lintasnya yang crowded..klakson sana sini,ga sabaran banget lampu merah sok terus wkwkwkwk. Makanan kalo menurut saya so tasty bumbunya kuat banget,porsinya aje gile pantesan badannya gede2 (termasuk pacar saya) eng ing eng baru tau kalo jahe dimakan. Tapi karena cinta (eyaaaaa) i try hard for living here. Maaf kalo commentnya kepanjangan so far its ok..
Aih kuat bener, mbak Salut deh sama semangatnya demi cinta
I plan to go this country since husband have a project there..pas baca ini…hehe tak jadi ah.
Lah kenapa gak jadi. Kan gak semua wilayah seperti itu di India π
Hai… kakak, infonya menarik banget. Jadi pengen kerja sama nih untuk kedepannya. Tolong dong kakak, minta tolong link ini jangan di nofollow ya…
Jujur Kami masih baru dan harus banyak belajar. Thanks atas kemurahan hati kakak.
https://infosrk.club/berlibur-ke-india-dengan-budget-murah/
saya tertarik ingin mengenal chennai pas mau implementasi erp logistic (sistem komputer untuk memanage bisnis logistik). di tempat jorok gitu ternyata ada sisi yang bisa dibanggakan yak, ada semacam industri perangkat lunak yang mendunia… wow… salut.
Memang di India, sangat banyak yang kontradiktif. Jadi bikin terkaget-kaget kalo liat langsung π
Hai kaka salam kenal Lagi browsing all about Chenai Eh ketemu ini deh Saya Punya temen di Chennai Dia kerja Di dubai mungkin karena udah lama stay disana gak kebayang klo di tanah kelahirannya punya habbit seperti itu Dan Saya harap Suatu Saat saya bisa ke Chennai Meski Ada Kabiasaan buruk saya Baca Chennai mempunyai Kebun binatang terbesar di dunia pantai terpanjang Dan perpustakaan terlengkap Dan terbesar Se Asia Anna Library yah terlepas dari berjejer Pada BAK hehehe