Hi Yatai, Japanese Food Point di Batam
Makanan Jepang makin digemari di Batam. Tak heran, bermunculan restoran hingga night market yang menjual food street Jepang. Salah satunya, Hi Yatai Japanese Food Point. Saya sendiri baru tau food point ini setelah diajak berbuka puasa di sana akhir pekan lalu.
Lokasinya di Golden City, Blok E Nomor 7, Bengkong Laut. Sederatan dengan De Sands Santorini of Batam dan Tunjuk Langit Resto and Coffee. Konsepnya seperti foodcourt tetapi kental nuansa Jepang. Ada beberapa stall yang menjual makanan khas Jepang. Bahkan makanan dari Korea.
Saat masuk, ornamen ala Jepang berupa lampion menyambut. Meja dan bangku berada di tengah-tengah food point ini. Sementara stall makanan berada di bagian belakang dan samping. Suasananya cozy banget. Berbeda dengan resto dan kafe di sekitarnya yang hingar bingar dengan musik.
Sebelum duduk, saya mendekati deretan stall di bagian belakang. Ada Japanese Yakitori, japanese tempura, kata sushi, takoyaki, taiyaki san, ramen, dimsum, dan es krim 49 derajat celcius. Yang terakhir ini bukan dari Jepang, tetapi dari Korea. Sementara di samping ada Digimonz Ramen.
Bagi yang belum tau, Yakitori adalah sate khas dari Jepang yang umumnya menggunakan daging ayam. Potongan daging ayam yang dipotong kecil untuk ukuran sekali gigit, ditusuk dengan tusukan bambu, lalu dibakar dengan api arang atau gas. Yakitori di sini dibalut dengan saus teriyaki.
Kalau Tempura atau tenpura, makanan Jepang berupa makanan laut atau sayur-sayuran yang dicelup ke dalam adonan berupa tepung dan kuning telur yang diencerkan lalu digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.
Nah, kalau sushi, takoyaki, dimsum, dan ramen, sudah pasti tau dong. Makanan ini sudah banyak dijual di Batam. Saya pun mencoba sushi, yakitori, ramen, dan es krim yang beragam rasa dan topping. Makanan disajikan dalam boks kertas seperti food street pada umumnya. Kecuali ramen, ya disajikan dalam mangkok.
Saya mencoba sushi dan yakitori sebagai makanan pembuka. Rasanya tidak mengecewakan. Setelah cukup puas dengan potongan-potongan sushi dan beberapa tusuk yakitori, kami pindah ke Digimonz Ramen untuk menyantap ramen. Ada beberapa pilihan ramen di sini dengan harga yang berbeda.
Mulai yang paling murah, oroginal ramen. Kemudian salmonball ramen, crabstick ramen, chicken ramen, jikogu ramen, dan termahal shoyu ramen. Harganya mulai 20K – 39K. Saya memilih chicken ramen. Sementara teman-teman yang lain memilih crabstick ramen dan shoyu ramen. Kata teman-teman, rasanya OK. Dan saya setuju.
Usai menyantap ramen, kami mencari makanan penutup. Pilihan jatuh kepada es krim 49 derajat celcius. Kami memilih sesuai selera masing-masing. Es krimnya banyak pilihan rasa dan beberapa pilihan topping yang bisa dicampur. Saya memilih rasa cokelat dengan topping kacang. Rasanya mantap!
Oh yeah, Hi Yatai Japanese Food Point buka mulai pukul 16.00 – 23.00 WIB. Tempatnya cocok buat kongkow sembari menikmati makanan khas Jepang dan Korea. Bisa mengajak teman atau keluarga karena tempat ini juga cocok buat anak-anak. Jadi, selamat menikmati!
(339)
Kabur bang disitu harus jadi orang jepang
Hahaha, gak juga sih. Tapi kalo konsep makannya ya memang sesuai style Jepang.