Jalan-Jalan Murah di Madrid, Spanyol
Sebelumnya saya sudah bercerita tentang objek wisata di Kota Tua Madrid atau Madrid de los Austrias. Kali ini saya berbagi pengalaman mengunjungi objek wisata lainnya di sekitar Madrid lama maupun objek menarik lainnya. Judulnya, jalan-jalan murah di Madrid. Kamu bisa mengeksplore di hari kedua setelah menyelesaikan tur Madrid de los Austrias pada hari pertama. Saya menjelajahi Madrid pada hari kedua bersama teman yang saya tumpangi rumahnya. Jadi waktu saya benar benar-benar efektif selama tiga hari di ibukota Spanyol itu.
Sekitar pukul 11 siang kami berangkat dari apartemen. Matahari sudah bersinar terang. Tetapi suhu udara masih dingin. Saya di Madrid saat pengujung musim gugur. Saat musim gugur ataupun musim dingin, orang-orang baru mulai ramai beraktivitas pada pukul 10 ke atas. Kami menumpang kereta menuju Gran Via (diucapkan; granbia). Karena tidak ada kereta subway (Metro) yang langsung ke Gran Via, kami beberapa kali harus berganti kereta. Untungnya jalur Metro di Madrid sudah ternitegrasi, jadi gampang pindah-pindah jalur.
Setengah jam kemudian kami berhenti di stasiun Metro Callao. Kami keluar dari perut bumi dan muncul di kawasan Gran Via. Rencananya hari itu mau jalan-jalan di Gran Via dan melihat Madrid dari El Cortes Ingles. Pusat perbelanjaan terkenal di Spanyol. Dari rooftop bangunan El Cortes Ingles bisa menyaksikan pemandangan madrid dari ketinggian. Baru saja mau melangkahkan kaki ke sana, rasa lapar muncul. Kami belok ke restauran tetapi Restauran Lebanon yang kami datangi belum melayani. Jam makan siang di Spanyol itu sekitar jam dua siang.
Akhirnya kembali ke jalur menuju El Cortes Ingles. Tempat melihat panorama Madrid dari ketinggian ini berada di lantai sembilan. Di rooftoop itu tempat beberapa cafe dan restaurant. Jadi kalau mau masuk tanpa bayar, harus mencari spot yang bukan masuk area resto atau cafe. Teman saya yang asli Valencia, menunjukkan spot itu. Hanya sedikit ruang di pojok.
Dari spot itu, tampak Calle de Alcala. Di jalan itu, berderet bangunan-bangunan klasik nan indah. The Royal Academy of Fine Arts, The Casino, The Circulo de Bellas Artes, the Cervantes Institute, dan The Metropolis Building. Ini bangunan-bangunan yang must sees. Menurut saya yang paling menarik itu The Metropolis Building. Bangunan dengan atap berbentuk dome dan dipuncaknya patung malaikat. Posisi bangunan ini persis di pertigaan antara Gran Via dan Calle de Alcala.
Usai berfoto-foto, kami turun dan jalan-jalan di kawasan Gran Via. Kawasan ini membentang dari Calle de Alcala, dekat Plaza de Cibeles sampai Plaza de Espanya di pusat kota Madrid. Sepanjang jalan ini banyak pusat perbelanjaan dan tempat hiburan malam. Nah kami jalan-jalan melewati Gran Via menuju Calle de Alcala. Tepat di ujung Gran Via, saya menemukan Metropolis Building atau Edificio Metroplis. Bangunan berdesain Beaux-Arts Prancis ini salah satu landmark paling terkenal di Madrid.
Dari pertigaan jalan itu, kami terus ke Plaza de Cibeles. Ini adalah bundaran yang mempertemukan tiga jalan. Calle de Alcalá (timur-barat), Paseo de Recoletos (utara), dan Paseo del Prado (selatan). Cukup berdiri di plaza ini, sungguh banyak yang bisa dilihat. Sekelilingnya bangunan-bangunan indah. Ada Palacio de Cibeles atau Madrid City Hall, Banco de España (Bank of Spain), Palacio de Linares (Casa de América: Latin America Art Gallery dan Cultural Center), dan Palacio de Buenavista (Spanish Army Headquarter).
Namun yang paling menarik bagi saya adalah Palacio de Cibeles, bekas bangunan telekomunikasi ini adalah salah satu City Hall terindah di Eropa. Di depannya ada Cibeles Fountain yang didesain Venture Rodrigues pada tahun 1777. Di tengah air mancur ini, patung dewi Cibele (atau Ceres: dewi alam semesta romawi) yang sedang menaiki kereta. Ditarik dua ekor singa. Hippomenes dan Atalanta. Kedua patung singa itu dikerjakan Roberto Michel.
Karena masih di Calle de Alcala dan tak jauh lagi, kami meneruskan ke Puerta de Alcala. Cukup jalan kaki. Puerta de Alcala ini gerbang kemenangan. Seperti Arc de Tromphe di Paris atau Arc de Triomf di Barcelona. Bangunan bergaya neo klasik ini persis di bundaran Plaza de la Independencia. Persis di depan pintu masuk El Retiro Park.
Gerbang ini dibangun atas perintah Raja Charles III. Bangunan ini menggantikan gerbang lama yang sudah bergeser sedikit dari posisi gerbang saat ini sejak abad ke-16. Puerta de Alcala dikerjakan arsitek Sabatini pada tahun 1774. Empat tahun kemudian Puerta de Alcala diresmikan dan menjadi monumen nasional Spanyol. Ada tempat duduk di depan gerbang ini untuk berfoto. Tidak perlu malu-malu karena banyak turis yang melakukannya.
Hanya sepuluh langkah dari tempat berfoto itu, El Retiro Park siap dikunjungi. Taman indah yang paling terkenal di Spanyol. Taman seluas 130 hektar ini menghijau dengan pohon-pohon. Namun banyak juga yang daunnya berubah warna jadi kuning hingga kemerahan karena musim gugur. Dulunya, taman yang dibangun abad ke-15 ini, taman pribadi keluarga kerajaan.
Di dalamnya ada danau kecil Estanque Grande del Retiro, Palacio de Cristal atau Glass Palace, Paseo de la Argentina dan air mancur Falien Angel. Lalu Palacio de Velasques, Monumento a Alfonso XII, Moumento a Martinez Campos dan Monumento a Ramon y Cajal. Masuk ke taman tidak perlu bayar. Kecuali mau berperahu di danau Estanque Grande del Retiro. Di sekeliling danau itu, ada tempat jalan dan banyak seniman atau pedagang berjualan. Jadi untuk mencari suasana relaks di tengah kota Madridi, taman ini sangat cocok untuk dikunjungi.
Kalau suka berkunjung ke museum, tak jauh dari taman ini ada Museu del Prado. Saya tidak langsung mengunjunginya hari itu karena sudah mulai gelap. Suhu udara juga semakin turun. Padahal menjelang malam atau sekitar pukul 18.00 masuk museum seni Spanyol ini gratis. Setelah meninggalkan El Retiro Park, saya merencanakan mengunjungi Prado Museum di hari lain. Kunjungan ke Museum Pardo akan saya ceritakan pada postingan tersendiri.
(3421)
Kok daritadi aku bacanya Palacio de Celebes ya? Hehehe…
Hahahaha, ini Cebeles kak. Bukan Celebes aka Sulawesi 🙂
Madrid negara impian semua orang bang. Apalagi kalau bisa bertemu ama CR 7. Aih..senangnya gak ilang2 pastinya. Tapi semua hanya mimpi. Suka ama kolam di depan Palacio de Cristal nya.
Hahha, penggemar CR7 rupanya. Kalaupun gak ketemu, bisa lho main-main ke official store football fans club. Di sana banyak kaos CR7. Nah kalau, Palacio de Cristal itu gampang banget didatangi, gratis lagi masuknya 🙂
Negara2 eropa memang selalu keren ya.
Semoga suatu hari bisa makan malam di sana, plus sarapan dan makan siang. Nais inpo
Keren karena kotanya tertata dan nyaman-nyaman buat jalan kaki. Banyak bangunan lama yang terpelihara dengan baik. Semoga ya impiannya terwujud secepatnya. Cobain makan tapas 🙂
aduh, tolong, itu fotonya bikin saya salfok sama pohonnya. semogaaa bisa kesampaian nginjakin kaki di spanyol >,< makin mupeng berat liat foto – fotonya.
Kangen sama pohonnya ya? Semoga ya bisa kesampaian ke sana segera 🙂
Kalau dari spanyol, biasanya kemana lagi sebaiknya pergi? Maksud saya setelah ke Madrid, Barcelona, Sevilla dan Valencia? Please advise
Kalo masih di Spanyol ya bagusnya sih ke Cordoba dan Granada. Kalau mau lenjut ke negara tetangganya, bisa ke Prancis.
Biasanya brangkat bulan berapa biar dapat tiket murah?
Musim gugur (autumn) atau musim dingin (winter), jadi sekitar November sampai Maret.
Kalo seminggu Madrid- keliling eropah apakah cukup kaka?
Seminggu keliling di Eropa? Gak cukup. Keliling Sanyol aja gak cukup seminggu.
Habis berapa duit ka buat 1 minggu Kira kira
Kalo satu minggu untuk di sana saja, 5 juta cukuplah. Tapi kalo gaya travelingnya hobi belanja pasti lebih.
Kak…kalau dari Madrid ke Paris, terus balik lagi ke Madrid bijak ga? Karena ada tiket murah PP JKT Madrid
Bisa aja sih dan ya kalo tiketnya murah banget ya pilihan bijak. Tapi baiknya, pilih rute circle gitu, misalnya Dari Madrid ke Paris, trus ke Brussel atau Amsterdam. Lalu dari Amsterdam balik ke Portugal lalu ke Madrid. Jika cukup waktunya.