Ketika Bertemu Dalam Mimpi (A Tribute to Jalankemanagitu)
Kali ini, saya tidak akan bercerita tentang perjalanan ke negara lain atau piknik ke pulau-pulau sekitar Batam. Tetapi saya akan bercerita tentang seorang teman blogger dan proses kreatif penulisan artikel yang saya posting sebelumnya. Judulnya Snorkeling di Perairan Pulau Abang. Lalu apa hubungannya?
Selama berbulan-bulan saya memendam cerita perjalanan dan snorkeling di Pulau Abang itu. Sebabnya, saya tak menemukan mood yang baik untuk memulai menulis. Lalu beberapa hari, pada pekan lalu mood untuk menulis cerita snorkeling di Pulau Abang muncul. Saat itu, seorang teman yang baru saya kenal, tapi merasa sudah sangat dekat, tengah berjuang di rumah sakit melawan kanker. Ia Iqbal Rois Kaimuddin.
Sembari menulis Snorkeling di Perairan Pulau Abang, pikiran saya melayang pada sosok Iqbal. Saya membuka blognya Jalan Ke Mana Gitu dan membaca tulisannya yang berjudul Snorkeling di Pulau Abang. Saat itu, tulisan saya sudah hampir selesai. Namun tak menemukan judul yang pas. Saya kembali membaca tulisan-tulisan Iqbal di blognya. Berharap menemukan ide untuk judul. Tulisan kelar, tetapi tak jua mendapatkan judul, akhirnya saya putuskan untuk berhenti. Saat itu sudah pukul 20.00 wib. Saya memutuskan pulang ke rumah.
Blog Jalan ke Mana Gitu memang sering menjadi referensi bagi yang ingin melakukan perjalanan di Batam. Tulisannya tentang tempat snorkeling di Batam bahkan menjadi salah satu referensi bagi saya untuk menulis Snorkeling di Perairan Pulau Abang. Saya sempat berpikir menggunakan judul yang mirip dengan tulisan Iqbal. Ketika sedang berpikir, tiba-tiba masuk pesan melalui group Whatsapp Blogger Kepri. Waktu di handphone sudah menunjukkan pukul 22.15 wib.
Pesan itu dari Mbak Dee, pemilik blog Adventurose. Isinya mengagetkan dan rasanya tak percaya. Ia menyampaikan kabar duka cita. Iqbal telah meninggal. Saya kebingungan. Tak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk membalas dan mengomentari pesan itu, rasanya tak sanggup. Saya mengingat firasat beberapa hari sebelumnya. Firasat yang membuat saya kesal.
Firasat itu berlanjut dan terbawa ke alam mimpi. Saya bermimpi tentang Iqbal. Dalam mimpi, saya melihat ia memasak buat kami. Masakan khas kampung saya. Padahal setahu saya, ia sama sekali tak mengenal masakan khas kampung saya itu. Mengingat mimpi itu, saya berharap dan berdoa itu pertanda yang baik.
Tapi kenyataan berkata lain. Teman kami yang inspiratif, yang menghibur meskipun ia sakit, yang mengingatkan meskipun ia berjuang untuk hidup, telah dipanggil Allah. Saya mengenal dia ketika kopi darat Blogger Kepri di Batam Centre awal Maret. Saat itu, ia sudah sakit. Tetapi punya semangat yang tinggi.
Pertemuan kedua di rumah sakit. Kami membesuknya saat ia sedang dirawat. Ia terlihat semangat dan optimis. Terakhir kali bertemu dengannya ketika kami mengunjunginya di rumahnya. Kami memberinya kejutan karena hari itu ia ualng tahun. Melihat kondisinya saat itu, saya tak kuasa menahan haru. Tapi tak ingin menunjukkannya, sebab dia terlihat masih bersemangat. Selanjutnya, kami hanya sering berkomunikasi lewat group WA. Lalu sempat bertemu dalam mimpi, sampai akhirnya ia dipanggil Tuhan.
Sudah sepekan dia telah pergi, tapi ia akan tetap dalam kenangan. Tulisan-tulisannya adalah jejak yang ia tinggal sehingga ia akan tetap hidup dalam hati kami. Sebagai penghormatan kepadanya, saya pun mendedikasikan tulisan ini, juga tulisan Snorkeling di Perairan Pulau Abang, untuknya. Selamat jalan kawan!
(619)
Almarhum Iqbal akan tetap dalam kenangan.. always still..
Tulisan-tulisannya akan membuat ia tetap ada.
Selamat jalan Iqbal. Ratusan dan mungkin ribuan orang telah bersaksi akan kebaikan-kebaikanmu. Semoga akan menjadi hujjah di hari persidangan nanti.
Amin
tak terasa ya udah seminggu Beliau pergi…
tapi tetap tulisannya akan menginspirasi orang banyak
Ia akan tetap ada lewat tulisan-tulisannya.
Selamat jalan Bal. We will meet someday 🙂
Kita doakan yang terbaik!
Iqbal boleh pergi darj dunja ini, tapi tidak dari hati kita.. Al Fatihah buat Iqbal…
Insya Allah. Tulisannya akan kekal !
Selamat jalan Iqbal, walau raga telah tiada budi baik dan keryamu yang bermafaat itu akan selalu dikenang dan selalu bermanfaat bagi orang banyak
Amin. Insya Allah ia akan terus dikenang dan Semoga Tuhan melapangkan jalannya!
Iqbal, insan yang optimis
Setuju. Ia tidak pernah menyerah!
mimpi itu bisa bunga tidur dan pertanda
Iya benar. Firasat berhari-hari itu yang membuat terbawa ke alam mimpi.
semoga amal ibadah beliau di terima di sisi Allah SWT
Amin !
Kunjungi Blog Akuu yaa, maaf Blogger newbie bro contohseonih.blogspot.com
Hi guys, my name is Borat!
I`m a professional writer and I`m going to change your lifes onсe and for all
Most of my books were sold throughout Canada, USA, China, Old England and even Russia. Also I`m working with services that help people to save their time.
People ask me “Please, Borat, I need your professional help ” and I always accept the request, `cause I know, that only I can solve all their problems!
Professional Academic Writer – Borat Obama – team!