Jembatan Barelang Memikat Mata si Pinoy
Wisata ke Jembatan I Barelang tidak cukup menikmatinya bagian “tubuhnya” saja. Cobalah menikmati Jembatan Barelang dari sisi lain, maka Anda akan menemukan serunya berpetualang.
Jembatan I Barelang selalu ramai dikunjungi warga Batam maupun wisatawan saat hari libur. Tetapi selama ini sebagian besar hanya menikmati jembatan kebanggaan Batam itu tepat di atas jembatan atau di ujung jembatan sembari memanjakan mata dengan keindahan pemandangan pulau-pulau dan air laut yang hijau toska dan kadang biru gelap.
Hari libur Lebaran lalu, kami menikmati Jembatan Barelang dari sisi lain bersama tiga teman dari Philipina. Pagi-pagi, kami-kami sudah bersiap dan berangkat dari Nagoya sekitar pukul 10.00 WIB. Menumpang mobil seorang teman komunitas Couchsurfing, perjalanan ditempuh sekitar 30 menit. Sepanjang jalan yang dilalui, Anne Eslao dan Acmad Kadu, dua dari tiga teman orang Philipina itu selalu berdecak kagum. Ia menikmati perjalanan dengan mengabadikan pemandangan yang menurut mereka bagus dengan kamera.
”Bangunan-bangunan di sini bagus, bersih, berwarna-warni,” komentar Anne.
Tiba di Jembatan I Barelang, matanya semakin terbelalak dan mengagumi keindahan pemandangan dari atas jembatan. Sejenak mereka berofo-foto di atas jembatan kemudian menuju plaza yang ada di ujung jembatan yang menyediakan area untuk berfoto dan menikmati Jembatan Barelang dengan leluasa. Dari area ini, Jembatan I Barelang memang bisa dinikmati seutuhnya. Tetapi belum memberikan pengalaman yang lebih menantang.
Dari sisi kiri jembatan, kami beralih ke sisi kanan dan turun ke tepian laut. Di situ ada dermaga kecil dengan bebatuan besar di bawahnya. Dari sini, seorang penambang perahu pompong menjemput. Ia menawarkan sewa pompong Rp10 ribu per orang mengelilingi pulau yang menyanggah Jembatan Barelang.
Dari sinilah petualang menikmati Jembatan Barelang dimulai. Perahu pompong lebih dulu menuju Pulau Panjang dan Pulau Akar. Berhenti sejenak di pulau ini kemudian lanjut lagi menuju kaki jembatan dua. Melintas di bawah jembatan memberi sensasi sendiri. Kejutan demi kejutan muncul sepanjang perjalanan mengelilingi pulua sekitar Jembatan Barelang. Di bagian ujung pulau tempat kaki jembatan dua berpijak, ada tempat berenang yang dibatasi tonggak. Tujuannya agar pengunjung tidak berenang ke laut yang arusnya kuat.
Arus yang kuat siang itu, cukup membuat jantung berdegup kencang. Apalagi kami tak menggunakan jaket pelampung. Arus semakin kuat menjelang kaki jembatan satu. Tetapi hati lega setelah mencapai tepian laut yang berpasir. Di situlah kami berhenti. ”Wow ternyata banyak yang indah dan bisa dinikmati di Batam. Tetapi kenapa hanya shopping mall dan pijat saja yang sering dijual?” ujar ujar Anne terheran-heran.
Setelah berpetualang di sekitar Jembatan Barelang. Menikmati jagung bakar menjadi pilihan tepat. Acmad Kadu yang sangat terkesan dengan petualangan hari itu menginginkan untuk kembali lagi. ”Saya mulai suka dengan Batam,” katanya.***
(559)
Related Posts
Menjajal Gokart di Marina Circuit Batam
Kuliner yang Harus Dicoba saat Traveling di Kepri
Snorkeling di Perairan Pulau Abang
About Author
ahmadi
Penggemar traveling, backpacking, senang belajar budaya, sejarah, geoografi dan peradaban. Lahir dan tumbuh di desa kecil yang indah, lalu menyelesaikan pendidikan di Kota Makassar. Kini menetap di Batam, Kepulauan Riau.
7 Comments
Add a Comment
Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Foto jembatannya cakep, pas langitnya biru. Salam kenal ๐
Terima kasih kunjungan dan complimentnya. Salam kenal juga ๐
wah, makasih ulasannya. Saya besok rencana mau ke Barelang juga nih. Bisa eksplore sisi lain dari Barelang. Indah betul.
Yup, harus explore yang satu ini supaya sah berkunjung atau tinggal di Batam. Terima kasih kunjungannya ๐
keren abis deh … yang namanya jembatan barelang
bener bener icon nya batam
luar biasa mas ahmadi
Iya, makanya kita harus dukung. jaga kebersihannya ๐